Beberapa teman sms-an dengan gue malam Spektakuler Indodol kemaren. Komentar mereka umumnya sama: kaget karena Delon masih bisa bertahan dan nggak rela Nania jadi korban. Mas Wisa, misalnya, sangking betenya dia berencana buat milih Delon jadi pemenang minggu depan, ya Mas? Duh, nihilistik banget deh, melankolik bener sih. All or nothing.
Gue kecewa karena menurut gue, untuk kesekian kalinya, Delon yang seharusnya keluar malam itu. Tapi gue nggak terlalu kaget karena selama ini panggung Indodol membuktikan bahwa selama dia menyanyi dengan baik, pemilihnya akan bertambah dengan orang-orang yang suka tampang cakepnya tapi masih bisa objektif sama penampilannya. Jadi mereka tetap memilih Joy atau Nania, tapi juga milih Delon sekedar untuk ngelihat muka imutnya menyegarkan panggung Indodol. Dengan catatan, dia menyanyi dengan baik. Dari hasil semalam, ternyata jumlah penonton model begini banyak juga. Padahal, dengan didukung penonton fanatik yang nggak peduli dia bagus atau nggak nyanyinya selama dia masih cakep, dia udah aman terus.
Seinget gue, terakhir kali dia nggak aman adalah ketika dia nyanyi lagu cepat “Inikah Namanya Cinta”. Waktu itu dia, asli, jelek banget. Dia pun nggak aman. Tapi begitu dia memilih lagu yang pas dengan karakter vokalnya yang ngepas juga, segalanya jadi pas. Dan, suka nggak suka, oom dan tante bayar, hehe… dan kenyataannya memang banyak yang rela mengirim sms buat mendukung dia. Delon pun masuk grand final.
Gue ambil contoh pendukung setia Delon. Nggak usah jauh-jauh, temen kantor gue, Mbak Ira. Dengan niat dia beli tiket dari calo 125 ribu untuk kabur nonton Indodol di Basar Plangi yang jaraknya cuma selemparan batu dari Apartemen Aston tempat kita nginep! Katanya, kalo nggak dapet tiket, duitnya mau dihabisin buat ngirim sms mendukung Delon! 125 ribu dari satu orang!
Dengan niat pula, udah bayar mahal buat nonton Delon, dia tetap ngirim sms terus menerus. Bahkan sampe kembali ke apartemen dia pinjem hape teman yang lain buat ikutan mendukung Delon, hehe… kali ini agak-agak ogi alias ogah rudi. Hasilnya? Begitu nama Nania disebut sebagai finalis yang harus pulang, Mbak Ira langsung kirim sms dari apartemen—dia nggak nonton langsung hasilnya di basar—yang isinya cuma, “DELON, DELON, DELON, mmuuaahhh!”
Sementara, pendukung setia Nania, terutama hallooo… buat kalian yang ada di belakang sebelah kiri dan pake topi bertuliskan inisial nama Nania dari karton hitam dan sibuk teriak-teriak nyuruh Delon pulang, kalian cuman asyik teriaaaaaaaaaakk aja! Manggil nama Nania, ngata-ngatain Delon, tapi kalian nggak ngirim sms! (Malam itu gue emang kebagian duduk tempat di kubu Nania) Lihat hasilnya! Gara-gara kalian sibuk kecentilan teriak sana-sini cari perhatian, kalian nggak melakukan apa yang mestinya dibutuhin Nania, SMS! Nyadar nggak sih sistem kompetisi ini ditentuin hasilnya oleh sms dan telepon? Nania butuh lebih dari sekedar sekelompok orang pecicilan. Sebel!
Secara penampilan, menurut gue, ketiga finalis benar-benar berada pada puncak penampilannya. Delon seperti biasa berhasil memilih lagu yang COCOK buat suaranya. Meskipun sedikit terpeleset waktu melantunkan kata terakhir, “cin-ta”, overall, he’s damn good. Joy, yang dasarnya memang muka karet, dengan SANGAT GENIT nyanyiin lagu ‘Surat Cinta’ tanpa jejeritan, hanya ngandelin ekspresi seperti yang gue minta (ehem). Hasilnya, cuma Vina sendiri yang bisa nyanyiin lagu itu lebih bagus daripada Joy. Dan Nania, walau masih beberapa kali menggeram, menjawab tantangan gue, ehemnya dobel, buat menyanyi dengan LIRIH. Dan, gue nggak nyangka suaranya terdengar sendu dan menggugah. Kenapa nggak dari dulu sih
Dan kalo memilih siapa yang terbaik tadi malam, gue memilih Joy. Dan gue kirim satu sms aja untuk mendukung Joy, nggak kayak kemaren-kemaren. Habisnya, bulan lalu
Di luar penampilan para finalis, hal yang (semestinya) menarik malam itu adalah bintang tamunya, Uthe dan Vina. Sayangnya, penampilan para DIVA ini mengecewakan. Vina telat masuk di intro lagu”Wow”, Uthe nggak hafal lirik “Cinta Indonesia” dan ditambah dengan kejadian mike mati yang memalukan itu (RCTI, sumpeh lo! Kasus mike mati di tengah live show itu NGGAK BANGET!) Duh, gimana sih, mestinya Teteh Vina sama Uthe ngasih contoh yang bagus atuh buat para yuniornya! Bukan ketidaksiapan manggung yang nggak prof seperti tadi malam. Tapi,ada juga sih pelajarannya, pengalaman mereka yang bisa bikin mereka tampil tetap santai di tengah kesalahan dan kekacauan. Dan pepatah basi itu, “sepandai-pandai tupai melompat, blablabla…” emang terbukti ya.
Tambahan, buat Irgi yang selama ini selalu menggemaskan gue karena gagapnya, laen kali dihafalin yah skrip dan nama bintang tamu biar nggak a-e-o melulu. Sebel tahu lihatnya! Rasanya udah pengen gue kudeta aja lo, huehue… Kesian Ata mesti nutupin kesalahan lo melulu. Awas gagap lagi, gue getok pake balon Indodol pala lo nanti!
No comments:
Post a Comment