Setelah tertunda di Betung, perjalanan gue ke kampung halaman nggak mengalami hambatan berarti. Memasuki wilayah Solok hujan mulai turun dan lepas dari Danau Singkarak, giliran kabut pecicilan turun menghalangi pandangan hingga ke Bukit Tinggi. Kabut terus keluyuran sampe Bonjol sehingga Abang ipar gue nyetir dengan pelan. Akhirnya kami sampe di Bonjol jam setengah sebelas malam. Bokap dan nyokap udah nungguin dengan cemas karena anak-cucunya lama nggak muncul-muncul. Malam itu malam takbiran, namun masjid yang terletak agak jauh membuat suara takbir tak terdengar. Setelah sejenak melepas rindu dan berbenah seperlunya, kami semua berusaha untuk segera tidur karena besok harus bangun pagi untuk shalat Idul Fitri.
Pagi harinya, gue terbangun sekitar jam 6 kurang. Sungguh suatu prestasi luar biasa buat gue yang biasanya baru bangun jam errr ... errr ... setengah sembilan. Gue ngupi dan mulai antri mandi secara kamar mandi di rumah yang hanya ada satu itu harus gantian dipake oleh sebentar ... ortu gue, nenek, tante dan dua anaknya, kakak gue sekeluarga, dan gue, jadi ... 13 orang! Untung shalat di Bonjol mulai jam 7.30 pagi, bukan jam 7 seperti di Jakarta.
Ini adalah Idul Fitri pertama gue di Bonjol, seperti halnya tahun lalu yang pertama di Taluk. Pagi itu hujan udah berhenti tapi langit masih mendung. Shalat yang biasanya diadakan di lapangan karena khawatir turun hujan dipindahkan ke masjid yang terletak di halaman Museum Tuanku Imam Bonjol, hanya beberapa meter dari garis khatulistiwa. Pulang shalat, gue bersalaman dan cipika-cipiki dengan orang-orang rumah. (Apa? Sungkeman? Ih, pasti yang nanya Jawir deh nih. Maaf ya, kami orang Minang nggak punya kebiasaan sungkeman hehe...) Abis itu gue langsung sikat ketupat dengan rendang yang dimasak pake kayu dengan sayur gulai nangka dan pakis. Uenaaakkk ... tenan!
Nggak lama, rumah nenek gue mulai disatroni orang. Nggak heran karena nenek gue termasuk orang paling tua di kampung dan di lingkungan keluarga. Sesuai kebiasaan, nenek, ortu, kakak, abang ipar, tante, dan gue sebagai orang-orang dewasa di rumah mesti siap untuk disalami terlebih dulu oleh para sodara dan orang kampung yang datang untuk berhalal bih halal. (Dan tanpa gue sadari, biar Ramadhan udah lewat, di hari yang fitri ini, gue kembali diuji.)
Dengan memasang tampang ala ibu-ibu sasak tinggi Dharma Wanita yang lagi kunjungan ke Panti Asuhan dan bersalaman sambil nyubitin pipi sok gemas semua anak panti, gue menyambut mereka yang datang lengkap dengan membawa pasukan anak-anak mereka.
“Hayoooo..., salam sama Oom Yoyok,” kata salah seorang ibu sambil menyorongkan seorang bocah perempuan yang tersenyum malu-malu menyambut uluran tangan gue.
Dengan tersenyum lebar dan suara yang dibuat serenyah dan seramah almarhum Pak dan Bu Kasur, mantan guru gue di TK Mini di Jalan Kebun Binatang (sekarang Jalan Cikini II), gue pun bertanya, “siapa namanya?”
Anak itu hanya menggeleng dan bersembunyi di balik paha ibunya.
“Eh, jawab dong, Nak. Namanya Laura, Oom,” jawab sang Ibu bangga.
Gue menatap tampang bocah perempuan itu sambil berpikir keras dari mana ide nama Laura itu bisa muncul begitu anak itu diletakkan bidan(atau dukun beranak?) di pangkuan ibunya setelah melahirkan ya? Nama Laura yang terlintas di kepala gue saat itu adalah Laura Ingalls yang diperanin Melissa Gilbert. Dan persamaan satu-satunya antara Lauranya Melissa dan Laura-nya Bonjol adalah giginya yang, maaf, berlari penuh suka cita mendahului mulutnya seperti kegembiraan Laura berlari jatuh bangun di padang rumput.
Tapi bukankah Melissa Gilbert tinggal di Hollywood. Di sana orthodontist bertebaran di setiap sudut gang yang bisa membantu menghambat keceriaan para gigi itu berpacu dengan sang mulut. Hasilnya kita tahu bahwa tawa ceria gigi rata Melissa dewasa sukses memincut hati Rob Lowe, yang dianggap salah satu cowok paling ganteng di era jahiliyah 80-an. Masalahnya, adakah orthodontist di satuuuuuu aja sudut di Bonjol yang dapat mengurung gigimu kelak, Nak, sehingga engkau bisa memikat hati Derby Romero ketika kalian dewasa kelak?
Begitu Laura berlalu, gue bersiap-siap menyambut seorang bayi yang dipersembahkan ke depan gue, anak kerabat gue yang tinggal di kampung seberang sungai. Nama kerabat gue adalah Lusi yang kemudian dipanggil secara Minang sebagai Aluih. Ketika dia memperkenalkan anaknya, dengan bodoh gue mengajukan pertanyaan yang sangat rawan terhadap kesuksesan gue berjaiman di tengah kesucian hari raya ini.
“Sia namo anak Aluih ko?” tanya gue. (Terjemahan: Siapa nama anak Aluih ini?)
“Cindy, Bang,” jawab Aluih sambil tersenyum lebar.
Sambil tersenyum dengan hati berat, gue pun mencubit pipi bocah itu dengan kegemasan yang nggak gue buat-buat sambil mencari tahi lalat di atas bibir Cindy-nya Bonjol yang mungkin telah memberi inspirasi Ibunya. Nggak ketemu. Lantas, kenapa dikasih nama Cindy? Gue gemas, emang apa salahnya sih sama nama standar Minang kayak Dahniar, Rosni, atau Rasuna? Atau nama-nama Islami yang biasanya juga jadi ciri urang awak? Kenapa harus ngasih nama Barat keparat sih? Gue merutuk semua acara tivi yang udah memberi sodara-sodara gue—yang notabene hidup di kampung—ilham gila-gilaan untuk memberikan berbagai nama Barat kepada anak-anak mereka. Sementara sodara-sodara gue di Jakarta aja nggak gitu-gitu amat. Malah, oom gue yang kawin sama orang Jawa aja ngasih nama anaknya Malin. Tuh, kurang Minang apa coba!
Nggak lama, datanglah salah seorang etek gue, Sri Ardieti yang akrab dipanggil si Et (salah satu contoh nama yang gue kasih di tulisan Kalau Orang Minang Kasih Nama pertama), yang menghampiri gue sambil menggendong bayinya untuk mengucapkan selamat hari raya. Belajar dari pengalaman, kali ini gue cari aman dan hanya berkomentar, “eh, ini anak yang baru lahir kemaren ini, ya?”
“Iya, Yo. Namanya Wulandari.”
Apaan sih? Siapa yang nanyaaaaaaaa? Gue pengen njerit sambil njedutin kepala gue ke tembok begitu mendengar nama itu. Gue tahu, duhai sidang pembaca yang budiman, anda semua mungkin akan bertanya-tanya, seaneh apakah nama Wulandari, selain bahwa nama tersebut di Sumatra akan mengesankan pemiliknya adalah transmigran bedol desa dari Wonogiri waktu Bendungan Gajah Mungkur akan dibangun. Pemilihan nama itu menjadi harus lebih dimaklumi lagi mengingat sang ibu datang dari keluarga yang almarhum ayahnya gemar memberi nama Jawir buat anak-anaknya sehingga Wulandari punya Mamak (paman) bernama Yono dan Maktuo (tante/bude) bernama Sri Yuningsih. Jadi, apalah artinya nama Wulandari selain upaya melestarikan kebiasaan Jawanisasi keluarga.
Begini ya ... yang membuat gue mendadak ingin memanjakan hasrat masokis gue begitu nama Wulandari disebut adalah karena nama itu langsung mengingatkan gue akan sebuah film dokumenter yang belum lama ini gue tonton di Q! Film Festival. Film itu mengisahkan perjalanan hidup seorang waria dari seorang pelacur di Taman Lawang, Jakarta, menjadi seorang pelacur di Taman Laffayette, Paris, hingga akhirnya sukses merebut hati seorang pria Prancis yang kemudian mengajaknya hidup bersama. Dan ... dari manakah asal-usul Wulandari sang pelacur? Ya, betul. Wulandari, dara lanang bernama Jawa itu berasal dari ranah Minang, ranah nan kayo pusako Bundo Kanduang tacinto. Onde mande, gue habis dinista Iwan dan Pram waktu Wulandari ‘the banci’ mengakui asal-usulnya itu. Enough! Gue hajar kalo ada yang berani komen lagi!
Nggak sanggup menahan semua kegalauan hati gue dengan semua fenomena nama-nama nggilani yang gue temui, gue curhat ke Etek Ren, adik bungsu bokap gue. Tapi memang takdir sudah jadi suratan, bukannya penghiburan yang gue peroleh, yang ada gue harus menanggung beban baru karena etek gue tercinta kemudian bercerita tentang kenistaan nama salah seorang temannya yang menurut gue adalah puncak keajaiban urang awak memberikan nama.
Tek Ren adalah seorang insinyur lulusan IPB yang sekarang bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Padang. Biasanya, setiap akan ada sensus atau penghitungan statistik baru, dia harus mengikuti suatu pelatihan tertentu. Dalam salah satu pelatihan tersebut, Tek Ren akhirnya berkesempatan mengenal seorang rekannya yang berasal dari BPS Bukit Tinggi. Seperti biasa, ketika pelatihan dibuka pada hari pertama, nama semua peserta diabsen dengan cara disebut satu per satu hingga semua orang selesai dipanggil. Tak lama, saat pelatihan akan segera dimulai, seorang pria berdiri seraya mengacungkan tangannya.
“Nama saya belum disebut, Bu,” katanya.
“Ah, rasanya sudah saya sebut semua,” kata Ibu Trainer bingung. “Siapa namanya, Pak?”
Laki-laki itu terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab.
Siap-siap ...
“DON’T WORRY, Bu.”
Semua mata menatap pria bernama Don’t Worry itu dengan tatapan tak percaya sebelum akhirnya tawa mereka meledak. Si Ibu Trainer sambil tersenyum meminta maaf. Katanya, dia pikir kalimat “don’t worry” itu ditulis oleh panitia yang sedang menunggu konfirmasi peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut. Bukan nama orang.
Gue ngakak sampe sakit perut mendengar cerita Etek gue itu. Setelah bisa menarik nafas, gue bertanya, “Sebentar ... cara nulisnya gimana? Di-Indonesia-in jadi Don Wori atau emang pake English grammar yang bener segala?”
Rio, tabahlah sampai akhir ...
“Emang pake grammar yang benar, Yo, jadi D-O-N-tanda petik tunggal-T W-O-R-R-Y. DON’T WORRY!”
Mati gue! Gue nggak sanggup ngebayangin ada orang tua yang ngasih nama anaknya Don’t Worry dengan penulisan yang benar. Itu kan bukan nama, huaaaaa .... *menangis berguling-guling* Belajar bahasa Inggris di mana sih bapaknya? Apa sang bapak dapat ilham waktu dengar ada turis bule yang lagi jalan-jalan di Ngarai Sianok Bukit Tinggi, empat puluhan tahun yang lalu, dan ngomong “don’t worry.” Terus, dia suka dengan kalimat itu karena dia pikir itu nama Spanyol seperti Don Quixote, walau gue juga bingung dari mana dia mungkin pernah mendengar cerita tentang Don Quixote. Lantas, gue rasa dia meminta bule itu menuliskannya di atas kertas dan begitu anaknya lahir, dengan hati berbungkah kebahagiaan, dia berikan secarik kertas yang sudah lusuh itu kepada petugas Kenagarian sewaktu meminta akte kelahiran anaknya. Dengan susah payah, bapak petugas itu mengetik di mesin tik Brother seri pertama nama yang akan tercatat dalam sejarah sebagai puncak dari segala puncak keajaiban nama urang awak, mengalahkan John Travolta, menendang Lovely Son-nya Miund: ‘Don’t Worry’.
Gue menghela nafas dalam sambil membayang kekuatan mental Pak Don’t Worry yang hidup dengan nama itu empat puluh tahunan lamanya. Kagum gue. Kalo gue sih rasanya udah bakal melakukan hal yang dilakukan salah seorang Oom gue di kampung, Pak Etek Ucok: ganti nama. Gimana nggak, dia dikasih nama SAFRIANUS oleh orang tuanya, dan terbayang bukan begitu dia sekolah dan mengerti arti kata anus itu?
Sekarang, gue penasaran, kalo Pak Don’t Worry punya anak, dia kasih nama anaknya apa ya?
Mestinya ‘Be Happy’.
Monday, November 21, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
bo, kedigdayaan nama padang nggak hanya di lingkungan elo aja
ReplyDeletelo tau kan tante itje, temen kantor gue punya segudang nama padang nan lebay dan kebarat2an. secara tante itje gue itu padang toh tetep aja dia ketawa2 aja pas nyebutin nama2 "sodara2" dia itu :
temen kantor lama dia ada yang namanya John Kennedy gak pake F, orang padang!
dan yang bikin gue ngakak ketika dia nyebut sepupu dia yang lahir tahun '61 yaitu :
MACHDONALD!
HAHAHAHA ! scr mcdogol belum masuk indo tahun '61 dan nyokap si mach di kampung padang sono juga hanya denger aja ada burger enak dari US, dia nggak nulis nama anaknya MC tapi MACH!!
oh ya, kemarin gue ketemu temen padang gue, iseng2 gue nanya dia tentang nama padang yang ajaib dan dia spontan jawab :
"oh ada, temen gue namanya HENRY DUNAN ! (bapak PMI dunia"
dan yang bikin ngakak ketika dz nyebut nama temen kakaknya yaitu :
NYATA PASTI !
Aduh, sodara serumpun lo itu ya...
trueR
wakakakakak. sebagai orang yang tak mengeri pegimaan caranya orang minang kasih nama, apakah itu seperti cara orang batak... batak apa ya? batak karo kali ye, aduh sori deh kalo salah... kasih nama yang mengambil nama depan apapun yang pertama kali diliatnya. jadi kalo si anak lahir, terus bapaknya dikasih tau, terus si bapak itu dengan sialnya pertama kali ngeliat lemari, langsung anaknya dikasih nama Lemari-siapa gitu.
ReplyDeleteApakah begitu juga, secara kok nama orang minang versi lo ini aneh2 bangeeeeettt!
TRUER huehue... MCDOGOL sama NYATA PASTI itu pasti masuk daftar nama2 ajaib urang awak;). Tapi kelebihan DON'T WORRY ada di apostrophe-nya itu lhoooo...
ReplyDeleteHayoo... kalo ada yang mau kasih nama baru:D?
A GIRL Minang beda sama Batak booo .... Nggak ada aturan pasti! Justru itu yang bikin hasilnya begitu nggak terduga). Sapa yang bisa nyangka kan ada orang ngasih nama anak JOHN TRAVOLTA padahal anaknya item jelek, hihi... ato DON'T WORRY dan LOVELY SON!
ReplyDeleteBingung gue juga:D.
BO...asli gw speechless baca blog lu ini. apakah gw mesti turut prihatin ato gimana...
ReplyDeletekesian deh!!!!
tapi bo...bukan cuma di padang doang kaleee yang kaya gitu...
ada sodara gw yang namanya keren bener..."JAMES" tapi lu tau ga bo...dipanggil apaan? bukan JEMS...tapi bener2 dibaca JAMES plus logat namboru yang kental sekali.
dan yang sial nasib sepupu gw dong! namanya kan JEFFREY. agak unik emang bo! tapi lo tau, dia dipanggil apa di keluarga gw????? semua sodara gw *kecuali yang muda2* dengan penuh kemesraan manggil dia "JEPERI"
mungkin yang sukses ngutip nama bule cuma gw kaliii...secara arnoldie bisa dibaca dengan biasa. cuma yah, karna gw masih kecil, mungil dan polos, cukup dipanggil NOLDIE biar berkesan imyutttt!
:P
eh...mendadak gw inget nama pembokat gw yang dulu! orang sunda.
ReplyDeletewaktu dia pertama kali dateng...dia bilang namanya "ice"
trus beberapa minggu kemudian, gw iseng nanya, nama lengkap dia siapa...
dengan polosnya dia bilang "ICE JUICE"
gw masih belon ngeh bo! secara bacaannya tuh sunda banget. tapi beberapa menit kemudia baru gw ngakak...
nama dia...ternyata "ES JUS"
gubrak!!!!! pls deh yah bo!
itu yang namanya noldie garing dan boong ya
ReplyDelete"ice juice" kan so last year...
becandaan basi!
NOLDIE gue tahu Batak juga banyak yang aneh tapi contoh2 lo mah belom kaleee:P.
ReplyDeleteIya, mendukung celaan berikutnya, ICE JUICE itu pasti tepuuuuuu:P. Hayooo buktiin, mana akte kelahirannya:P.
Hehehehe, jd inget dulu ponakan perempuanku lahir. sama kakakku diksh nama "Valerie Afiah". Alasannya...kan nama Valerie lg ngetop (*msh jamannya beverly hills 90210). Yg ada kakak iparku marah2, tp apa lacur..udah kadung ditulis di akter lahir.
ReplyDeletePanggilannya donk...
I'i
Bang yoyok......!!
ReplyDeleteAmpun dech! Dulu yang john travolta aja udah bikin gua ngakak minta ampun, sekarang ada pula nama DON'T WORRY!! hehehehehehe!!! and loe pula standard dech kasih nama BE HAPPY!! ganti dong yang kreatip dikit!! BEEGEES!!! LOL!!!
Kapan-kapan gua tulis penamaan mandarin di keluarga gua and di suku tertentu di kalangan chinese!! :)
YAYA aduuhhh... nama I'ie itu apa kerennya sih? Kesian udah nama gaya tapi panggilannya, teteup:D.
ReplyDeleteTapi Valerie di Beverly itu karakternya sapa sih? Lupa:D.
ANRI marilah kita bersama2 berdoa semoga nggak ada nama yang lebih ajaib daripada DON'T WORRY karena terus terang gue juga bisa mati berdiri kalo harus nulis soal nama2 ajaib ini lagi.
ReplyDelete....
ReplyDelete"Nama saya Wulandari....Saya sih lahir dan besar di Lampung.
Tapi orangtua saya dua-duanya asalnya dari ... SUMATRA BARAT"
Gubraaaakk..!! Kayaknya cuman gue, Iwan and Rio doank yang tau2 meledak ketawanya di ruangan itu, sedangkan orang lain semuanya masih konsen nonton film yang berkisah tentang Wulandari, "perempuan" perkasa itu..
Sutralah mak, akui saja, bahwa teman2 urang awak moe itu sedari dulu memang selalu krisis identitas, makanya namanya aneh2 :P :P
BASKIN huehuehue... Wulandari, Wulandari. Pa kabar tuh orang ya;)? Mudah2an nggak dicere, hehe...
ReplyDeleteHmmm... gini ya, kami urang awak bukan krisis identitas, tapi terlalu kosmopolitan pemikirannya, hihihi....
huhuhu.... keajaiban nama urang awak belum berakhir ternyata ya? :D
ReplyDeleteIni sih besar keinginan dari pada pengetahuan. Terlalu pengen ikutan modern, tapi apa daya pengetahuan kurang.. dipaksa-paksa dan hasilnya ancurr.. :D
Lo sendiri udah punya rencana mo kasih nama siapa kalo entar punya anak Yo? :) Yang heboh ya ... Drum Roll Plis.. misalnya :D
QYU lo melecehkan kreativitas gue! Nggak mungkin banget gue ngasih nama anak Drum Rolls! Lo pikir LUMPIA:P?
ReplyDeleteHuh!
Gue kalo punya anak mau kasih nama 'THE BOY WHO SURVIVED'. Puas:P?
*tawaguling2annemeninrio* hwahahahahaha.....cuciannn deh mr don't worry....
ReplyDeleteiya yo..nama2 buat anak itu jg pernah jd uneg2 mung waktu pulkam ke Lombok...
bayangin coba...jaman sekarang...semua bayi2 yg baru lahir...ga ada yg pakai nama islam, apalagi yg khas indonesia..
contohnya: geo pratama.., bunga jokova (FYI: si bunga ini nama bokapnya Joko :D) dll..dsb...yg jauuuuu banget dari nama2 endonesia..apelagi bau2 islam..sekalinya ada yg namanya "mikail" ehhh manggilnya "mike" ! ampunnn dehh...
biang virusnya ya itu tuhhh pasti....si telepisi ntuu...ihh gerah benerrr dah...
MUNG haha? Bunga Jokova? Lah Va-nya itu sok ngikut nama Eropa Timur ya? Hihihi... nggak banget deh.
ReplyDeleteItulah, serba salah emang tivi itu. Orang nggak mau nyadar bahwa nama Cindy, Laura itu nggak cocok buat anak yang kulitnya ireng:D. Korban gaya deh.
Sekedar tambahan pengetahuan aja, demi memperluas wawasan kita dalam berbangsa dan bernegara *cuih!*, mohon diketahui bahwa ada lho orang batak yang namanya: REMEMBER, dan orang Jawa yang namanya: Ibu KENTI, dan orang dari daerah sekitar nusatenggaratimur sana yang namanya: Pak ('maaf ya') PEJU.
ReplyDeleteDan saya tidak berbohong.
Yo, yang namanya Lovely Son itu ada disini lho.., dipanggilnya Son, S.O.N ejaan bhs kita :D
ReplyDeletedulu pas dia ngenalin diri via email, semua mikir itu bukan nama sebenarnya...
BASKIN percaya, nggak ada yang nuduh lo bohong. Namanya bahasa, sapa yang tahu artinya Pram dalam bahasa di negara terpencil Afrika:D?
ReplyDeleteMBAK RIA hah? Dunia ini kecil sekali!!! Tapi beneran nggak sih dia orang Minang karena Miund rasanya waktu itu nggak terlalu yakin. Panggilan SON dengan dibaca S-O-N itu emang biasa banget buat urang awak. Si Son itu panggilan yang pasaran:D.
Hihihi... nggak nyangka.
Valerie itu yg adeknya brandon itu lhoo. yg suka flirting sana, flirting sini (valerie maksudnya, bkn brandon).
ReplyDeleteLha...aku gak blng panggilan I'i keren kok..hihihi
huehehehe... cerita soal nama yg pertama dulu aja udah bikin gw ngakak2 (soal sepupu lo yg namanya John Travolta itu.. eh, tapi dia jago ngaji kan?), yg sekarang bikin gw guling2 di pagi hari.
ReplyDeletetapi komentator yg lain bener Rio, orang Batak -- terutama Batak Karo, walo gak tertutup dari sub-group Batak yg lain juga -- suka kasih nama2 menakjubkan juga buat anak2nya. Udah gitu marga bule dibuat jadi first name, dan sering di-"improvisasi". Gw punya temen yang namanya Toga Washinton (perhatikan, gak ada "g"-nya) Aritonang. Dan udah biasa tuh, ada yg namanya Elvis Presley Sihite atw Tornado Perangin-angin.
Hm, jadi pengen tau, Meriam Bellina itu orang apa ya?
Yo, Son itu orang padang asli. ngajar di Unand..jadi mungkin itu org yg sama yg teman kamu temui waktu wisuda di itb. secara dia emang s2-nya di itb.
ReplyDeletebtw, kalo boleh usul utk nama anak kamu nanti :P. sebagai penggemar berat harpot, sebaiknya selain "the boy who survived", kamu pertimbangkan juga nama yg tidak kalah top, dan jadi legenda di serial harpot.
YOU KNOW WHO MUST NOT BE NAMED
:D
untuuuung gue ga tinggal di bonjol or padang bagian manaalah (ampun emakku!) jadi bisa kasih nama my unborn child Angelina Jolie! wakakakakakk
ReplyDeletehihihihi hahahahha
ReplyDeleteWulandari dari Minang bwahahahahhaha
pengen nonton dong :D
Kan konon nama itu merupakan doa.. Nah, ini orang dijamin optimis terus seumur hidup. :))
ReplyDeleteYAYA oohhh... yang diperanin sama si errr... Tiffani Amber-Thiessen yang trus maen di Baywatch ya.
ReplyDeleteLENJE BUTUL SEKALI KAU ITO! Gue pengen nantangin semua Batakers nih buat nyari nama ajaib yang amat sangat nggak sepadan sama orangnya, hehe... Menurut gue, yang bisa nyaingin urang awak rasanya emang cuma orang Batak:D. Mungkin karena kami bertetangga, jadilah kebiasaan asal itu saling tular menulari, hihihi...
MBAK RIA Hahaha... berarti CONFIRMED sudah! LOVELY SON adalah putera Minang! Hihihi... MIUUUNNNDDDD... HELP!
ReplyDeleteBtw, si Uda Son ini jadi ngetop yaaaa... Kupingnya nggak bergerak2 diomongin terus, wekeke...
Soal nama anak, nggak ah males... Maunya kasih nama "Expelliarmus" aja biar kalo ada yang mau ngejahatin pada mental semua, huehuehue...
ALIA nekad ya ngasih namanya:D!!! Berarti lo mesti cari bibit suami yang bagus yaaaaa... Nggak lucu kan nama Angelina Jolie tapi tampangnya errrr... Omas, hihihi....
ReplyDeleteMEL suweeerrr... tapi kalo sekedar nama Jawir aja sih sebenernya nggak masalah:D. Kalo mo nonton tanya ve gih, dia punya rekamannya nggak:D.
ReplyDeleteBRYT Amin. Mudah2an gitu deh *angel mode on*
hmmm kayanya gwe harus ke bps deh nyari tau nama-nama orang palembang yang aneh-aneh. setau gw disini namanya normal-normal aje.
ReplyDeleteGOIQ nama2 orang Palembang emang jarang yang aneh yah kayaknya, hehe...
ReplyDeleteGITA haha... fenomena itu emang ada di mana2, tapi yang pake apostrophe cuma Pak Don't Worry doang kale.
Nama Rio Rinaldo? Wakakak... Itulah, nggak mengingkari kenyataan kok;).
wahhh di padang makanan pas lebarannya enak bgt *jd laper*
ReplyDeletehuhu nama anak2 skrg emang aneh2. eh apa ortuna yg aneh yakz? heuheu...
OMG ada org namanya don't worry???
ck ck ck baru tau saya...
Yo,
ReplyDeleteha ha ha lucu banget cerita ttg nama2 Padang dan Batak, soalnya menarik, idenya dari mana ya ?
Papanya Mel dulu punya temen di ITB namanya GENGHIS KHAN anaknya kecil kurus dan boro2 gagah, terus temenku ada yang namanya NAPOLEON orang Palembang dan satu lagi BONAPARTE Batak, dua2 anak ITB di Tehnik Kimia jaman tahun 80 an.
Sementara temen papanya Mel ada juga yang namanya Berontak Bangun, Batak ini mah dari marga Bangun.
Lucu tapi antik kalo menurutku mah, unique Yo.
Mamanya Mel
TANTE setuju banget kalo unik dan lucu. Batak itu emang udah paling juara kali kalo kasih nama. Soal ide itu udah nggak ngerti deh. Mungkin sama kali ya, mereka ngarepin anaknya seperti nama yang dikasih, tapi... Lihat Genghis Khan tuh, hihihi... Ato John Travolta yang bukannya jago dansa, tapi alhamdulillah, malah jago ngaji.
ReplyDeleteYah, yang penting ngasih nama yang bagus lah:D. Karmella tuh nama yang cantik lho Tante, serieus, I love the sound. *jangan geer ya, Mel*
SHOFA semua juga tahu dong kalo masakan Padang itu uenak tenan:). Sama tuh, aku juga baru tahu, hehe...
ReplyDeleteIT'S JUST ME ada dooong, kita sangat variatif kok:D.
klo elu punya anak, mau dinamain apa rio?
ReplyDeleteomong2.. klo rio itu nama yang common dari ranah minang ga?
kayanya pengaruh kelamaan sama inlander deh. Kebanyakan kan orang minang dulu kerja sama mereka.Saudara gjuga ada yang namanya tante Rebecca Dahlan, panggilannya aja tante Ruby...saaahhhh
ReplyDeleteTANTRI punya anak aja dulu, baru mikir, hehe... Nama Rio itu nama barat yang pasaran dipake urang awak dan Batak:D. Asli! Bete.
ReplyDeleteATHIA kok inlander sih:D? Kan kita yang dibilang inlander.
Rebecca:D? Weks itu tante lahir tahun 85 ya:D? Pas Rebecca Gilling van Return to Eden lagi berjaya:D.
Bo...loe emang paling juara kalo ngebahas nama2 dr tanah kelahiran elo. Untung loe gak diminta untuk memberi nama buat ponakan baru kita...anaknya titi n isna duh gak kebayang loe bakal kasih nama apa yach.....jadi penasaran gue.he...he..he..
ReplyDeleteSNAFEL lo tahu kan segudang celaan yang gue siapkan buat anaknya Titi. Lagi ngasih nama anak Syifa, ya bisa diplesetin jadi SYIFA FOREVER ala GADIS-GADIS REMPAH-REMPAH itu hihihi...
ReplyDeleteKalo gue ngasih nama gue berusaha agar nama itu nggak terlalu celaable;). Misalhnya nama2 keponakan gue yang notabene gue yang kasih: Fauzan, Iqbal, Faiqal, Aydin, Dhanya (Dinda). Mau dicela apa;)? Susah kan;).
RIO
ReplyDeleteNama-nama pemberian lo untuk para keponakan lo bukannya bikin mereka susah dapetin visa ke US ? :D
NAEK dasar antek CIA! Penting banget apa visa ke Amrik:P? *sambil ngumpetin formuilr penolakan yang 12 kali:D*
ReplyDeletepengen pulang kampung ah taon depan, tahun ini ngga bisa siy...btw, ponakan gue (hm....ponakan suami gue siy...) ada yang namanya sindy and icha...tapi tau ngga nama panjang si icha ini...Quinnela Vania Annisa, onde mande (tuesday,wednesday,thursday...). Lahir 180 km dari ibu kota propinsi aja, ndak talok namanya...:))
ReplyDeleteyo..syifa ntu bagus lho artinya...sembuh/sehat..;) temen mung namanya syifa.....tapi, cucian banget kalo diplesetin jd syifa forever...ughh...teganyateganyateganyaaa.....
ReplyDeletebtw,..carito mudiak ka 5 dwooongg..*cemilan dah abis..tp msh hrs nunggu rio nulis:P* pegellll...
KIKY hayo buka kuping lebar2 kalo ada nama ajaib ya, huehue... Onde mande tusde wenesde beneran itu nam! Hebat ya ilhamnya, suka bingung orang tuh dapet inspirasi dari mana siiih:D?
ReplyDeleteMOENK haha... nggak bilang nama SYIFA jelek kok:D. Dan kalo aku nyanyiin SYIFA FOREVER (pake melodinya SPICE GIRLS) kan jadinya ngedoain sehat terus dong;).
Kayaknya cerita mudik kelimanya nggak ada:D. Cuma cerita foto aja dikit:D.
hahaha lagi Yo...?
ReplyDeleteTrend nama asing, biar dikira blasteran kale...tapi kok don't worry, mungkin juga
waktu maknya mo ngelahirin biayanya kurang, tapi bapaknya bilang don't worry bisa lah cari utangan...makanya namanya itu...:P
ada² aja sih ide nulis lo Yo... tapi emang bener yaa.. nama orang Minang suka aneh².. teman gw sih Alhamdulillah ngga ada yg aneh.. cuma teman baek adek gw tuh ada Festy Clerence.. awalnya gw pikir blasteran mana..?? ehh ngga taunya Padang asli hehehehe...
ReplyDeletebtw, boleh juga tuh taon depan ketemuan di Sate Mak Syukur.. itu kalo gw mudik yeee... lagian jauh amat mo ketemuan di Padang mana masih lama pula.. knp ngga di Jakarta aja..? terlalu sibuk ya Yo..? hehehe :P
GITA huehue... males kali ya mikirinnya:D. Dia mah nggak worry;).
ReplyDeleteUNAI haha... tapi hebat lho, bisa ngerti don't worry:D. masalahnya kalo ngerti, kenapa dijadiin nama ya? ora mudheng.
ERFI haha... apaan artinya sih festy clerence? ajaib bener.
ReplyDeletesibuk banget sih juga nggak;). cuman tahu aja lah di jakarta, gue mau ketemu temen SMP aja dari kapan ke kapan nggaaaak jadi melulu:D.
aku ga bisa berenti ketawa, dulu john travolta sekarang nambah lagi... ya ampunn... :D
ReplyDeleteSuper telat nih nimbrung di postingan lo paling kocak abad ini Yo. Gw jadi bisa kembali ngakak seabis sakit nehh. Tuh bpknya si don't worry mungkin lagi getol2nya belajar bhs inggris kalee. kebayang dia punya kal. favorit ada dua : selain don't worry yg kedua I don't know. Nah coba tanya si adiknya kali dikasih nama I don't know :D
ReplyDeletewah.. baca postingannya + comments sama sama serunya...
ReplyDeletegw juga sempet kecele pas disuruh panggil kandidat utk diinterview... namanya "Milton Van dallen" .. wow bayangan gw blasteran nih... gak taunya... batak bow... pake aseli lagi..
ULI udah, setop:P!
ReplyDeleteAPEY Ide yang brilian, gue emang mesti nanya yaaaa sapa aja adek-kakaknya:D. Tapi nggak sanggup neh kalo ternyata namanya ancur juga, huehue...
DAMAR wakakak... lo HRD ya? Batak itu sebenernya lebih ajaib kali, kemaren ini gue baru nemu nama Batak di kantor gue: SECENAIDER HARAHAP!!! Gue hanya menghela nafas panjang.
Bo.. Gw pengen deh ngeliat lo menahan diri sedemikian rupa gitu! Kalo sukses bertampang lempeng (yg kayaknya gak mungkin banget) lo bisa gw rekomendasiin ke Raam Punjabi. Gantiin Lely Sagita yang notabene adalah urang awak juo! :D
ReplyDeleteNANA jangan sembarangan yaaaa... Gue amat sangat mampu dan sukes ngendaliin diri. Gila apa, lo pikir gue ngakak tiap saat dikenalin dengan orang2 bernama agak kurang sadar lingkungan:P?
ReplyDeleteGue takut ngetop bo kalo jadi artis, hihihi...
Betul2 cara pemberian nama yang eksentrik dan penuh kejutan. Kalau Rio diminta saran, nama anak perempuan dan laki seperti apa yang dipilih? Ria Reinaldie atau Rio Rinaldinho? Itung2 melestarikan nama...boleh juga kan? :D
ReplyDeletedoel
duh yok, kayaknya tiap mudik itu loe cuma nambah dosa aja ya *sambil ngumpet di cubicle, nahan ketawa*
ReplyDeletememang sumatera barat itu pemandangan alamnya aduhai banget. aku pernah jalan2 ke sana tuh! *fuh..akhirnya bisa komen jg*
ReplyDeleteDOEL apaan seeehh:P! *sambil nimpuk pake kiwi:D*
ReplyDeleteIRFAN tawa lo se-TOA gitu, mau ngumpet juga gak guna kale:P.
BUNGA bener banget;), dagangan Sumbar itu emang alamnya yang indah dan orang2nya yang cakep2, hihihi... *narsis mode on*
Komen paling telat nih.
ReplyDeleteBaru beres ketawa :D
Jaman taun 80an ada lulusan ITB yang namanya SABAR MENANTI MALAM (asli! bisa dicek di daftar alumnus ITB kalo ga percaya!)
Lalu yang paling sulit dimengerti ada yang namanya KONDOM BOCOR...
Namun setelah diselidiki, ternyata dia dikasi nama gitu karena ada kebiasaan di suku orang tuanya menamai anak dengan barang pertama yang diliat sehabis menjalani ritual suami-istri
(don't take it too seriously)
RIZAL kalo si sabar mah jelas kayaknya Batak ya:P. Bukan Minang. Jarang orang Minang dikasih nama Sabar, abis pada sadar kali ya, kalo sabar emang bukan karakter utama:D.
ReplyDeleteTapi tolong ya becandaannya, sooooo 74 banget sih. Dulu dapet di majalah Aktuil ya:P?
HAHAHAHA *tertawa lepas sambil termangu menunggu episode berikutnya*
ReplyDeleteWay
wakakakakak...gw nyasar kesini....lucuuuu bgt critanya...
ReplyDeleteGw sbg orang bukittinggi jg pernah nemu fenomena kaya gini. Ada adek kelas gw yang dikasih nama WANITA IDOLA.... Tobaaaatt... bokap nyokapnya mikir apaan sih :))
DHIA tobaaaaaaaaatt... WANITA IDOLA? panggilannya si ITA ya? aduuuhhh... ada kutukan apa ya buat suku bangsa kita:D? hihihi....
ReplyDeleteMr. Don't Worry ???
ReplyDeleteHmm...
Kalo jalan2 ke Bandung, coba deh ke Jalan Braga... Di sisi kanan jalan ( kurang lebih di seberangnya Circle K ), ada sebuah toko yang namanya 'TOKO WELCOME' hehehe... ( serius !!! )
lagu aja bisa di-recycle... masa joke kagak bisa??
ReplyDeleteVio, mang bener. Kalau Rio mau, saya punya foto toko Welcome dari jaman Walanda dahulu kala, saat bandung dinamai Parijs van Java...
hauhahahahahahahhaahhahahhaha,, lucuu bangettttttt namanyaaaaa.. kok bisa sihhhhh, tp
ReplyDeleteVIO okeh ntar dicek;).
ReplyDeleteRIZAL-LAGI boleh aja, nunjukin banget beda generasinya ya:P.
LING bisa tuh, wong kejadian kok, hehe...
io, elo masih sodara sama bu Meinar...pianis dulu yg suka ngiringin lagu anak2 jaman taon 70-an?
ReplyDeleteyo,
ReplyDeleteseneng baca nama 2 kreatif batak dan minang
Yo,
Tante suka merhatiin orang kita yang males kasih nama jalan di Indo..
perhatiin nama jalan gang masjid ama jalan gang madrasah..banyak banget..tapi tukang pos gak bingung tuh..
he he he..
di Indo nama jalan juga unik2..seunik nama orang2 minang dan batak..
boleh diturunkan beritanya tuh..
Met new year ya bentar lagi..
semoga sukses lebih dari hari2 sebelumnya..
Mel's mom
ANONYMOUS yup, kenapa?
ReplyDeleteTANTE setujuuuuuuuu... huehue... pemerhati nama gang ya, TAN;)? Jalan Masjid dan Madrasah juga ada dua ratus kali, huehue... Terus kalo gang, ada gang bahagia--biar penghuninya makan tiga kali seminggu, teteup bahagia, hehe...
Happy new year, may God bless you in the coming year.
ternyata dunia ini sempit yaah? wah kite masih ade hubungan sodara juga tuh...gmn kabarnya uda Budi (anaknya bu Meinar)? eh email ente ape?
ReplyDeleteIND OMG.. Pak Cik (dia dipanggil begitu sama keluarga sejak punya keponakan2 secara dia anak bungsu walau aku manggil dia Mas Budi) baek2 aja deh.
ReplyDeleteEmail gue ada di depan kan;)? guerio@gmail.com
eh...mau nambahin...
ReplyDeletetemen ani waktu sma di payakumbuh dulu ada yang namanya...."my friend" tulisannya bener2 begini....
ck ck ck ck...
Lutuye... Knp juga nama je kayak pemaen bola?? Knp bukan Samsul Bahri, misalnya? Ini kan membuktikan bahwa sodara serumpun je itu punya visi yang terang benderang..
ReplyDeleteANI waduh itu bener2 nama yang lumayan top:D. Panggilannya apa ya?
ReplyDeleteBOELAN Eh, dulu kan gue diproyeksi buat gantiin Pele, wakaka... Emang urang awak itu bawaannya kinclong semua tahuuu:P
panggilannya...:maifren
ReplyDeleteRio, istri gw si Bunda Mentari itu tuhh ngefans banget tuh ama elo...abisnya elo gila banget...maksudnye tulisannya...dia ngakak terus klo baca tulisan elo....ditunggu penulisan berikutnya yaa....gw mau masukin ke penerbitan nihhh....hehehe...
ReplyDeleteRio, klo ketemu bu Meinar dan uda Budi (begitu gw memanggilnya) salam dari Indra dari Duren Sawit...Dunia ini memang sempit yaah....
Yg hebat tukang sate padang donk..
ReplyDeleteJo, sate sabungkuih!
Kamsudnya ajo gitchuuu..wataw
Om Rio..apa kabarnya Om...ayo dong diupdate lagi blognya...kami selalu baca loh, kadang lupa aja tinggalin jejak, abis Zubianya keburu pengen nonton Elmo sih..
ReplyDeleteItu kok Wonogiri disebut sebut ya, itu kan rumah Embahnya Zubia...
Ditunggu ya Om ceritanya lagi..
Nama kan doa, jadi biarpun kedengeran lucu atau aneh, mungkin ada maksud mulia dari ortunya. Mau nama barat kek, timur kek, asal tampangnya bisa masuk, ayo aja!
ReplyDeleteCuma yang bikin gak abis pikir.. kok ada sih orang yang dikasih nama Miskin dan Kasiman??
Dua kata ini kan konotasinya asli kagak beruntung..
Ngomong2..saya suka Sari Bundo, nama restoran yang pas banget buat memuaskan selera makan. Lagi nginep di Four Seasons pun, tetep aja dinnernya di Sari Bundo. Hehehe.
ANI duh tobat ya.
ReplyDeleteINDRA tengkyu:D. Penerbitan apa nih;)? Iya, nanti gue salamin.
KONCE wakakak... nyambungnya di mana ya:P?
DWI aahhh... kangen sama Zubia:D. Iya nih, emang rada2 males nulis, hehe... Tengkyu ya.
ReplyDeleteJadi Wonogiri itu Embahnya Zubia toh:D? Hehe... sori dipake contoh yaaaa;).
AIREI iya, harusnya nama itu doa. tapi doa apa coba yang diberikan kalo namanya Laura atau Cindy:D? Don't worry biar aneh masih bisa jadi doa ya hehe...
ReplyDeleteHeeeyyy Sari Bundo Juanda itu emang top banget, ayam gorengnya so kranci:D.
adyuuuh...masak musti gw jelasin sih.
ReplyDeleteJo kan terkesan keren gitu, padahal kan lengkapnya Ajo
Btw ntar klo lo punya anak kasih nama 'HAKUNA MATATA' aje bos. Jangan mo kalah donk ama si 'DON WORI' itu
Pak Rio..Laura dan Cindy jg ada doanya lho. Kalo dicek ke buku arti nama..mungkin akar kata bahasa itu yang bisa menjelaskan scr tepat. Lagipula kalo udah ditelaah secara utuh, banyak nama terdengar indah. Contohnya Raphael, konon Ia Yang Disembuhkan Tuhan.
ReplyDeleteSeputar Laura..kalo gue gak salah inget, itu nama santa. Jadi ada berkatnya deh bang. Hehehe..
Iye, Sari Bundo mah top banget. Sampe sekarang gak pernah tuh ada yang masak rendang seenak itu. Cuma makan bumbu rendangnya aja bisa abis nasi sepiring.Semua makanannya enak.
Entar kalo dah gak di Indo lagi, bisa kangen sambil ngiler2 ngebayangin kikil, babat, dan teman2nya..huhuhu..
Hehehe...Lucu banget blog-nya. Jadi inget jaman kuliah di Padang dulu...ada temen cowok (urang awak asli) yg namanya Putra Idaman. Panggilannya I'id (dari Idaman). Trus, ada temen sepupu yang namanya Tengkiu (orang Batak asli). Gua ngga ngerti nulisnya Tengkiu atau Thank You. Yang lucu lagi nih, om temen gua...namanya Langit (orang Batak Karo, gua lupa marganya). Dia kepala cabang suatu perusahaan di Padang. Suatu kali, dia kedatangan tamu bule. Waktu ngenalin diri, dia sebut namanya 'sky' (terjemahan namanya, Langit). Gua LOL abis waktu temen gua itu cerita.
ReplyDeletewakakakakak...
ReplyDeletetelat banget nih ketawanya..
cuman mo nambahin doang, bokapnya temen sma gw ada yang namanya Embut!! and believe it or not itu satu2nya nama embut di buku telepon tebel yang dapet dari telkom :D
- Eph -
Duhh telat banget tau crita ini...kenalkan Rio nama gw Dewi Angraini, aseli dari Minang hahahaha...
ReplyDeletePada dasarnya, kami yang lahir dan besar di minang, sama sekali nggak menganggap aneh nama nama kami, apalagi dari kecil kami terbiasa punya teman yg bernama Ronald, Alex atau apalah nama nama luar negri begitu...dan setelah gw ke jakarta baru gw sadar apalagi setelah orang beda pulau menanyakan asal usul gw dan selalu bertanya balik, kok nama elo Dewi angraini sih? duuh gw bingung jawabnya, dan gw bilang aja, elo lebih kaget lagi, gw punya ponakan namanya R*** Wirasasmita aseli minang lohhh hahahha....gw sampai mo tidur tertawa gak bisa hilang nih ketawanya baca cerita Rio ...salut deh orang untuk orang Minang!!
Aku malah punya tetangga di kampung namanya "London Paris",kreatif banget kan ortunya kasih nama.
ReplyDeleteBtw aku suka bgt ama tulisan2 Rio,kyknya ngalir aja en enak di baca...
Ups..aku belum izin baca...
HAKUNA MATATA:D? Wah sebenernya keren tuh namanya;). Tapi gue nggak tega, ntar kalo dia sekolah dan ada teman sekolahnya yang mulutnya silet, errr... kayak gue gini, gue kasihan ntar dia pati habis dicelain huehue...
ReplyDeleteAIREI bener mungkin kalo ditelusuri nama itu ada doanya, that is, kalo orang tuanya tahu arti nama2 itu! Lah ini kan nggak!
PUTRA IDAMAN halah-halah, makin ajaib aja kan nama2 baru yang muncul. Tapi buat gue, ' di nama Pak Don't Worry membuat dia teteup ada di peringkat pertama NAMA AJAIB BIN UNIK URANG AWAK.
EPH huehue... orang apa:D? Eh dulu ada pencipta lagu yang namanya Mochtar Embut lho;).
ReplyDeleteDEWI aka BUNDAFAIKAR hehe... emang gitu lah, di sana juga nggak ada yang nganggap aneh kok dengan nama2 itu:D. Emang cuma orang dengan perspektif lain aja yang bisa nyadar keajaiban nama2 itu kok;). Ya ampun, Wirasasmita:D? Ini mah bukan dari Padang, tapi dari Garut:D.
UNIKEKE wakakaka.. LOL... ngakak gue sama nama ini. Yang pasti London Paris ini bisa masuk daftar Top 10 nama terajaib juga deh;).
Tengkyu ya Uni Keke;).
Gue pernah telpon salah seorang customer perusahaan gue, cuma berhubung ybs ga ditempat, akhirnya nitip pesen sama asisten/pembantu ybs. Waktu gue nanya namanya (buat history data), pas disebutin pertama kali, secara ga sadar gue nanya ulang buat mastiin aja. Mungkin dia udah tau, klo namanya pasti bikin orang nekuk jidat sambil ngomong "heh?".
ReplyDeleteJadi sambil ketawa2 dia bilang: "Iya, itu nama saya, Pak SEPONG"
Kebayang kan gimana gue nahan ketawa, sambil jaim ala customer service.
wah, gw baru baca blog ini.
ReplyDeleteasli gw ngakak abis ama pak Don't Worry ini.
btw. itu Lovely Son emang beneran ada? secara gw punya temen (beneran ini) anak ITB namanya Lovely Lady. apa adik kakak ya?
panggilannya: Iyek :(
Best regards from NY! » » »
ReplyDelete