Tuesday, January 03, 2006

Surat Terbuka untuk Richard Oh


Pak Richard Oh Yth,

Pada hari Jumat malam, 30 Desember 2005, tertarik dengan potongan 30% untuk pembelian buku pertama dan 40% buku-buku berikutnya yang ditawarkan oleh toko buku QB, saya pun memilih empat buah buku untuk dibeli. Oleh karena flyer dan poster tidak menyebutkan ketentuan buku mana yang berhak dipotong lebih rendah, hanya disebut buku pertama, maka dengan logika pembeli, saya mengajukan buku paling murah sebagai buku pertama untuk dipotong 30%. Buku-buku lain yang lebih mahal memperoleh potongan 40%. Dengan ramah, pegawai di QB cabang Jl Sunda melayani pembelian saya.

Sehari sesudahnya, 31 Desember 2005 sore, saya mengajak dua orang teman untuk memanfaatkan hari terakhir penawaran potongan harga buku di QB yang telah dimulai sejak 1 Desember tersebut. Kali ini saya memilih QB cabang Plaza Semanggi. Setelah memilih cukup lama, kami membawa beberapa buah buku ke kasir untuk membayarnya. Tapi, petugas kasir mengatakan bahwa buku yang diberikan potongan terendah adalah buku termahal yang kami beli. Heran, saya mengajukan keberatan dengan dalih bahwa kurang dari 24 jam sebelumnya saya membeli buku di QB Jl Sunda dengan ketentuan yang berbeda. Dia tetap berkeras, semua argumen saya ditolak.

Saya pun minta berbicara dengan manajer toko yang bertugas untuk menghubungi QB Jl Sunda, yang setahu saya adalah pusat dari toko buku ini, agar menanyakan perbedaan kebijakan tersebut. Petugas tersebut masuk ke dalam dan selang berapa waktu, dia keluar diiringi seorang perempuan. Perempuan yang saya asumsikan sebagai manajer yang bertugas ini masuk ke ruang kasir, mengangkat telepon dan mulai bicara. Dan dengan jelas saya yang berdiri kurang dari satu meter bisa mendengar pembicaraannya yang antara lain berkata, ”iya, udah dijelasin orangnya nggak mau ngerti juga.”

Saya terperangah mendengar cara dan nada bicara yang melecehkan dari seorang manajer toko buku sekelas QB yang menganggap keberatan saya tidak beralasan dan hanya ngeyel belaka. Bahkan tanpa terlebih dahulu bicara dengan saya! Tapi saya menyabarkan diri dan menunggu sampai dia selesai bicara di telepon. Tak lama, sang manajer menegaskan penolakan anak buahnya atas keberatan saya. Katanya, apa yang terjadi dan saya alami adalah murni kesalahan QB Jl Sunda karena peraturan manajemen QB yang benar adalah yang diterapkan di QB Plaza Semanggi: buku paling mahal dipotong paling rendah. Selanjutnya, menjawab komentar kesal saya bahwa sebaiknya saya berbelanja di QB Jl Sunda saja, dengan ketus dia menjawab, ”silakan Bapak belanja di QB Sunda.” Sungguh komentar yang sangat menyejukkan hati seorang pelanggan yang sedang jengkel, bukan?

Saya akhirnya tetap membeli buku di QB Plaza Semanggi karena sebenarnya penawaran tersebut sangat baik dan tetap menguntungkan pembeli; apalagi saya juga tidak punya waktu ke Jl Sunda dan belum tentu buku yang saya inginkan ada di sana. Hanya saja, saya heran, bagaimana mungkin peristiwa ini bisa terjadi di toko buku sekelas QB? Bagaimana mungkin kebijakan yang telah berjalan satu bulan bisa berbeda penerapannya di toko buku berbendera sama hanya berbeda lokasi saja? Kalau penawaran yang tidak konsisten ini terjadi di pasar buku bekas Senen sih saya bisa maklum.

Tapi, kalau seandainya yang benar adalah QB Jl Sunda, maka berapa banyak orang yang sudah dirugikan akibat berbelanja di QB Plaza Semanggi? Apakah QB bersedia mengembalikan uang yang telah terpotong itu? Sementara, kalau seandainya QB Plaza Semanggi yang benar, maka saya dan banyak orang—termasuk beberapa teman yang berbelanja di QB Sunda—berhutang kepada toko buku QB atas perhitungan yang salah dari QB Jl Sunda. Saya tidak suka berhutang kepada QB, tapi saya juga tidak suka kalau ada orang memanfaatkan peluang atas nama toko buku QB, merugikan pelanggan QB yang setia, dan merusak nama baik QB. Jadi, Pak Richard, tolong jelaskan kepada saya, mana yang benar?

Dan ketika saya mengucapkan terima kasih setelah menerima kartu kredit dan keanggotaan QB saya, boro-boro dibalas dengan ucapan yang sama, senyum pun tak saya dapatkan dan seingat saya, tak ada satupun karyawan QB Plaza Semanggi yang tersenyum sepanjang mereka melayani saya. Mungkin senyum mereka sudah didiskon 100%.

Pelanggan yang kecewa,

Rio Rinaldo

102 comments:

  1. Anonymous5:19 PM

    aduh, sampai di posting ya bo...

    sudahlah...mungkin emang kesalahan petugas di QB Sunda.

    tapi emang lo bener juga sih, scr 30% untuk buku pertama dan 40% untuk buku seterusnya dan even anak TK pun tahu terserah kita buku pertama yg mahal or murah yang mo didiskon 30% or 40% :D

    bowo

    ReplyDelete
  2. Satu bulan salah? Kenny dan Mario beli buku di QB Sunda beberapa minggu sebelomnya dan dapet cara diskon yang sama. Lah, apa ini berarti satu bulan lamanya QB Sunda bikin kesalahan? Kok bisa lolos? Berarti manajemennya jelek dong kok satu bulan perusahaan bisa dirugiin sama anak buah yang nggak bisa nerapin peraturan.

    Tapi bayangin kalo QB Sunda yang bener!

    ReplyDelete
  3. Udah dikirim belom bang surat complain ke QB-nya?

    ReplyDelete
  4. Anonymous5:28 PM

    oh Mario dan Kenny di Sunda juga ???
    baru tau :D kalo lo bilang gitu pas kejadian sih, gue waktu itu bisa panas juga dongggggg...

    kalo gitu kejadiaanya, berarti emang QB plangi yang salah dan jangan2 staf dan manajernya waktu itu nggak nelpon QB Sunda sama sekali :D


    bowo

    ReplyDelete
  5. Anonymous5:46 PM

    Rinaldo Ouch...udah dapeut balesan dari Richard Oh belon..? Kalau belon ada balesan, Baskin Oouuugh jadi rada maleus belanja di QB Semanggi nih :)

    Mungkin asthma lo kambuh gara-gara gemes ma QB ya..?

    Bow, jangankan di QB (meskipun namanya udah lumayan besar), di PMA yg ada di Indonesia pun service excellence kadang masih belum bisa mendarah daging di staff yang bertugas sebagai front-liner. Sebetulnya service excellence tidak berarti bahwa apapun maunya si pembeli/client dituruti, tetapi pada saat keinginan si client tidak bisa dipuaskan (...ouuugh...gigit jari...) si front-liner harusnya bisa men-deliver informasi itu sedemikian rupa sehingga sang client tidak sampai merasa 'rugi dua kali'. Kalau pinter deliver-nya, meskipun keinginannya engga terpenuhi, tapi bisa saja client gak ngerasa kecewa.

    Tapi ya kadang gitu sih keadaannya. Anggep aja si mbak lagi PMS. Atau maybe udah lama keinginannya tidak terpuaskan (??!)

    ReplyDelete
  6. Anonymous7:35 PM

    Dear Rio..
    Sebagai mantan pegawe QB, gw minta maaf kalo ternyata penerus gw seperti itu. Program diskon yg benar memang seperti prosedur di Semanggi, hanya saja Asisten Store Manajer ataupun Store Manajer nya sedang tidak profesional dalam menjalankan tugas.

    Kalo Rio pengen nanya2, bisa langsung ke bagian Cust Representative dengan Dadi di nomer telpon QB Sunda. Orangnya baik, ramah, bilang aja lo temennya gw. Moga2 at least dia bisa kasi win win solution.

    Semoga gak bosen2 ke QB.. :D
    Kalo memang ktemu Om Richard (Si Babeh) gw titip salam deh :p

    ReplyDelete
  7. Anonymous9:04 PM

    Salah satu hal yang bikin gue ilfil adalah sikap staf atau pegawai yang tidak bersahabat,kesannya MEREMEHKAN konsumen. Emangnya tuh buku2 dibayar pake kulit kacang apa, kok cembetut gak etik gitu pas elo bertansaksi. Turut menyesal dengan kejadian yang dialamin sama Bang Rio. Again, mengutip pernyataan emak gue kalo berhadapan dengan situasi anda, "dasar promosi bebula dak nyamen pajo!!"
    Hehehe.
    Hampir lupa, Selamat Tahun Baru:)

    ReplyDelete
  8. Anonymous1:44 AM

    Io ... di-post di bulletin board-nya Friendster juga dong. spread the "gospel".

    -ve-

    ReplyDelete
  9. this is an eye-opener for me, karena gue baru ngeh juga bahwa di poster itu ga ada tulisan which one goes for a bigger discount!

    mungkin ada baeknya elo usul juga ke mereka, next time ga pake cara ini, tapi pake cara kaya di borders sini, 3-for-2, the cheapest among the three is given free.
    gampang kan?

    ReplyDelete
  10. YAYA belom, pengen diedit dulu, kalo yang ini kan kepanjangan.

    BOWO yup, kenny sama mario belanja buku di qb sunda beberapa minggu sebelumnya. dan mereka juga dapet diskon paling gede untuk buku paling murah.

    ReplyDelete
  11. BASKIN betul, sebenernya, kalo aja mereka tersenyum dan si manajer *maaf* tolol itu nggak nelepon depan hidung gue sehingga gue bisa denger word by word ketika dia bilang dengan nada melecehkan, gue nggak akan segitu marahnya. gue tetep jengkel sama perbedaan kebijakan itu, tapi asli, gue nggak akan marah. wong seperti gue bilang, buat kutu buku kayak gue, penawaran itu cukup menguntungkan kok.

    Hehe... rese lo:P! Gue kan bengek gara2 bersihin kamar yang debunya udah setebal debu Krakatau, huehue...

    ReplyDelete
  12. GOLDA You need not apologize;). Kan bukan lo yang ngelayanin gue. Tapi Golda, QB itu toko buku bahasa inggris yang berarti pelanggannya udah sangat segmented dan bahkan banyak ekspatriat. Dan kalangan yang segmented ini adalah orang-orang yang customer service awareness-nya tinggi yang nggak bakalan mau diperlakuin kayak orang beli daging di pasar inpres! Tambah lagi, nggak seharusnya ada perbedaan penerapan kebijakan dan misleading information di flyer yang dipasang! Kalo semua konsisten nerapin kebijakan buku termahal didiskon paling murah, gue sama sekali gak keberatan, asal konsisten!

    Gue tuh kutu buku berat Golda, di rumah ada 100 buku yang belom gue baca tapi gue masih beliiiii aja. Gue beli buku sampe ke Amazon segala dan dengan niat jadi member QB yang berarti gue pernah belanja satu juta dalam satu bulan di QB. Gue nggak minta special treatment, just FAIR and FRIENDLY. Is it to much to ask?

    Tengkyu buat rekomendasinya, ntar gue tanya deh.

    ReplyDelete
  13. AIREI nyokap lo juara ya;)! Kutipannya banyak euy, dibikin buku aja gimana hehe...

    VE ide bagus! Gue emang mau kirim ke berbagai milis, tapi gue lupa ada Friendster:D.

    ReplyDelete
  14. NAUVAL Iya! Makanya waktu pertama kali beli, gue ngajuin buku paling murah di QB karena gue ngerasa di poster itu gak dibilangin apa2, Kenny sama Mario juga melakukan hal yang sama, dan sukses di QB Sunda. Plangi aja yang nyebelin.

    Sebenernya, gue sih gak masalah soal mana yang didiskon berapa, asal konsisten! Nggak kayak gini.

    ReplyDelete
  15. Sebel emang kalo pelayanan toko sekaliber QB nggak memuaskan...
    Mungkin mereka belom sempet di training kalo Yo..how to make customer fell comfort...gitu deh, tapi mungkin juga mereka sudah mendiskok senyum mereka sak pol'e. Sabar...surati ajah gih complainlah, tau sekalian masukin ke surat kabar..hehe

    ReplyDelete
  16. colok Yo..colok!!
    *ngasih garpu*

    ReplyDelete
  17. tulis di kompas aja yo.... hehehehe. sapa tau abis nulis di kompas malah dapet buku gratis. kan lumayan. hehehehe

    ReplyDelete
  18. Akhirnya updet juga :)
    eniwei..baca postinganmu gw langsung inget pernah dateng di salah satu seminar dgn speaker Richard Oh. Waktu itu dia share kiat sukses QB-nya dengan sejumlah cerita yg membuat gw terkesima secara gaya si om Oh ini biar kalem tp convicing bgt. Sejumlah impression langsung muncul di kepala gw :betapa hebat QB, pasti profesional bgt servicenya, classy book store, etc....(sayang blm buka di Sby). Cuman setelah baca ini, gw gak yakin lagi dgn impresi tadi. Jadi bias aja kali sih. Gw setuju kayak kamu bilang bahwa QB punya segmented customer yg harusnya di service secara segmented juga dong. Selain kebijakan yg gak sama antar store, terus apa tadi tuh Yo..senyumpun nggak? arghh..gw gak nyalahin kalo bakal ada yg jadi males ke QB Plangi setelah baca postingan ini. Keep goin' man, posting ur complaint letter soon :)
    ps: eh tuh asma napa lagi? too much ice or too much books?

    ReplyDelete
  19. Anonymous1:10 PM

    kalo di jpn, ada kesalahan dlm pelayanan pasti mereka minta maaf, sampai mbungkuk2 :D
    dan biasanya kalau kita yg dirugikan, kita suka nerima bingkisan dari toko, sbg ungkapan minta maaf.

    kamu emang kutubuku banget ya..., itu ratusan buku kok ya belum dibaca, buku apa aja? aku juga pelanggan setia amazon disini, baik yg dot com, maupun yang dot co dot jp.

    ReplyDelete
  20. Anonymous2:10 PM

    hmm, knapa bisa gitu ya?
    om Yo, saya dukung deh dgn mengeluarkan unek2 dgn 'surat ini'. biar semuanya jelas :) moga ada penjelasan dari yg dituju ;)

    ReplyDelete
  21. UNAI tahu deh:D. Orang2 yang kerja jadi pegawai di QB kayaknya kebanyakan fresh graduate dan emang ngejadiin itu batu loncatan atau daripada nganggur. Dan kebanyakan juga mereka, rasanya, berasal dari kalangan menengah yang boro2 biasa ngelayanin orang karena pembantu di rumah selalu siap; sehingga ketika posisi itu dibalik, mereka lebih ngeduluin ego mereka dan lupa bahwa pembeli itu raja.

    Susah emang ngarepin orang kita bisa excellent dalam customer service.

    ReplyDelete
  22. MEL Kok garpu doang sih:P? Nggak berasa kale:P. Lo tahu garpu yang biasa nusuk jerami;)? Itu aja kali ya biar berasa:P.

    GOIQ iya, lagi ngedit suratnya nih, sambil kerja, jadi gak bisa cepet:D.

    ReplyDelete
  23. APEY jangan salah, QB masih jadi surga buat gue sejak pertama kali berdiri. Tapi gue emang seringnya ke QB Jl Sunda dan jarang ke QB lain. Rekor gue lima jam di QB:D. Gue asli nggak ngarepin orang berhenti datang ke sana karena it's still one of the best book stores in town, selain Aksara *ngedipin Kenny*

    ReplyDelete
  24. MBAK RIA Aduh, kapan ya service kayak gitu bisa kita terima di Indonesia:(? Mudah2an QB bisa mulai;).

    Kalau ditanya buku apa? Wah, banyak Mbak. Aku paling cuma bisa baca 1,5 buku sebulan atau 18 buku setahun. Nah, aku beli buku rata2 sebulan beli dua buku, tapi kalo ada diskon kayak kemaren bisa beli 7 buku. Atau kayak waktu itu sekali niat beli 19 seri mitologi Yunani:D. Dan buku itu terus numpuk bertahun2 sementara kecepatan baca nggak secepet beli, akibatnya, tanpa terasa, udah 100-an buku yang nunggu dibaca:D.

    ReplyDelete
  25. Anonymous4:15 PM

    wah...seri Mitologi Yunani itu aku belum kesampean beli..:(

    aku ngumpulin serial Lost Civilizations dari terbitan Time-Life Books, baru punya beberapa sih, seperti, Vikings: Raiders from the North, yg lainnya judul2nya lupa.., bagus sih..jadi lumayan tahu peradaban2 lain :)

    ReplyDelete
  26. Anonymous5:23 PM

    gue gak setuju QB itu one of the best book stores!!!

    1) Customer services-nya jarang yang ngerti buku!!!

    2) Musiknya amit-amit, ya! Josh Groban diputer sampe cuci otak!!! Hareee geneeeehhhhh!!!

    3) Kok jualan VCD yang ngga jelas gitu seh??? Lama-lama jadi Gramedia deh, yang jualan sendal di toko buku!

    4) Gue juga pernah bermasalah dengan store manager-nya, ntah soal apa, lupa. Tapi yang jelas ngga ada etika, gak ada senyum, gak ada customer-winning attitude. Uh! pengen gue gaplok pake kartu kredit Amex gue!!! (yang udah diblokir itu).

    Gue rasa ... kalo QB Jl. Sunda gak segedong sama Bakmi GM, dia pasti sepi!

    -ve-

    ReplyDelete
  27. YNA iya nih, tengkyu ya. mudah2an.

    MBAK RIA udah susah sekarang nyarinya:D. Wah keren tuh, pengen jadinya *tuh kan, mo jadi seratus berapa coba:D*

    GITA I know, tapi aku juga nggak akan ribet kalo aku nggak peduli sama tokonya. Aku suka ke QB, dan pengen bisa terus ke sana, tapi kejadian kayak gini terus terang bikin bete dan bikin males ke sana. So, someone needs to do something!

    ReplyDelete
  28. VE lo emang kagak ada matinya deh urusan nyela:P! Gue nggak kebayang kalo lo yang jadi gue waktu itu, lo rebus kali ya orang2 QB itu!

    Tapi soal CS nggak ngerti buku, gue juga setuju, mereka cuman kerja, jadi nggak berarti suka buku apalagi baca. Gue uga kadang nanya mereka nggak tahu dan boro2 mereka bisa kasih rekomendasi kalo misalnya kita mau beil buku. Sayang ya, gue sih kalo kerja di sana, udah lahap kali ngabisin semua buku, mumpung.

    Tapi selain itu, dibanding banyak toko buku, gue masih teteup suka QB;).

    ReplyDelete
  29. waduhhh...
    koq gt yah QB?
    untung saya cm numpang baca disana g ampe beli heuheu...

    ReplyDelete
  30. Anonymous8:42 PM

    Hm, sayang sekali... tapi bukannya cerita begini sudah sangat lazim di Indonesia? *dengan nada sedih* Maklum, konsumen Indonesia kan sering dianggap yang lebih butuh daripada yg jual, dan karenanya dianggap berada di kasta yang lebih rendah. Yow!

    Aku setuju sama komentar bahwa dari segi ini QB bukan yg terbaik, walopun waktu di Jakarta aku juga demen nongkrong di QB jalan Sunda, hehehe... Kayaknya kalo soal pelayanan, mending Aksara ya? (Terutama yg di Kemang.. wah, puas deh!)

    Kalo di sini mah surga!!!! Mulai dari toko buku bekas sampe Barnes and Noble! Bisa selonjoran sakarepe, sambil baca-ngopi-nginternet nirkabel, joget2 juga gak ada yg ngusilin, asal tahan malu aja! :D

    ReplyDelete
  31. Anonymous8:45 PM

    Bang, memangnya dari Indo sini bisa beli buku di Amazon ya? Aku pernah tertarik beli buku online, tapi pas masukin area tempat tinggal ada di Indonesia, mrk langsung nyetop transaksi. Sayang juga sih, soalnya buku2 Amazon lengkap.

    Kinokuniya kayaknya bagus jg. Kalo di S'pore ada diskon tetap buat member, dan promonya gak menyesatkan kayak yang QB itu. Non member juga berhak dapat diskon kalo bawa potongan kupon dari koran. Jadi gak ada yang bingung atau salah diskon.
    Hari ini saya dapat katalog buku2 baru krn pernah beli di sana tempo hari. Bikin semangat beli, tapi harus nahan diri..hehe.

    Jia You, ditunggu suratnya di Redaksi Yth:)

    ReplyDelete
  32. Bang Rio,

    Turut prihatin atas "musibah" yang menimpamu.. !!

    Sudah saatnya toko buku mempekerjakan karyawan yang profesional sesuai dengan image nya, seharusnya pegawai juga di training sebelumnya agar mengerti apa yang di jual, bukan sekedar berdiri di tiap sudut dan hanya menunggu giliran pulang.

    Aku dukung complain mu dari jauh, demi kemajuan bangsa kita.

    Ayo maju maju 3x * sambil menyanyikan lagu Garuda Pancasila*

    ReplyDelete
  33. hajaarrrrrrrr ...!!!!!!!!

    ReplyDelete
  34. Anonymous9:56 AM

    Bang Iyoookk,

    Hmmmm, hehehe, ini seh benar-benar problema klasik yang menyebabkan orang-orang kita nggak maju!! Boro-boro Garuda mau nyayingin SQ, MalayAirlines aja pasti kalah dan keok!! :)

    Well, QB juga no exception, and termasuk RS gua. Gua sering kesel kenapa seh simple rules like smiling ketika kita menghadapi orang, itu susah banget diterapkan ke orang-orang kita, padahal udah bulak balik itu seminar Service Excellence. Huh!!!

    Jadi sekarang memang gua rada belagak kalo datang ke tempat yang gua memang tahu gua bayarnya rada mahal, buat sekadar testing the service, ok ok some bisa bilang kalo gua norak, but at least gua gak melakukan hal-hal yang berlebihan, just enjoying the service, jadi kalo ada yang ngaco gua pasti langsung mencak-mencak. :)

    Suratnya memang kudu disampaikan, dan biasanya jawabannya cukup klise, tapi harusnya resolusi fisikalnya kelihatan! :) Selamat menikmati buku loe, bisa pinjem gak? Punya bukunya Leo Tolstoy or Dostoyevsky (Crime and Punishment), nggak? :)

    ReplyDelete
  35. PINK haha... ogi alias ogah rugi banget ya;).

    LEN Betul banget, customer service excellence masih jauh dari kenyataan:D, walaupun sebenernya sekarang udah rada lumayan.

    Haha... komen lo bakal bikin Kenny, temen gue yang pernah kerja di Aksara seneng;). Tapi kayaknya sih iya, gue setuju, Aksara provides better service dan ambience yang di Kemang itu gue suka banget. Sayang, jauh bo dari tempat gue.

    Duh, strala Len, lo bikin gue IRI DENGKI:P! Salam buat Renatha;).

    ReplyDelete
  36. AIREI bisa banget kok. Coba lagi aja deh. Kinokuniya di Jakarta mah nggak bisa diharapkan pelayanannya. Tapi koleksi bukunya sih lumayan juga paperbacknya.

    SISCA tengkyu. Ayo maju juga!:D

    ULI dasar Batak! Kalo ada orang berantem udah paling depan nontonnya deh, huehuehue...

    ReplyDelete
  37. ANRI nah itu dia, kita nggak bakalan bisa nyaingin luar karena service kita yang umumnya masih nyebelin itu. Semestinya kan, sejutek apapun pelanggan, dan dalam kasus gue kejutekan itu wajar terjadi, mereka teteup harus tersenyum dan bilang terima kasih.

    Oh ya? Kalo gitu kapan2 gue pengen lihat lo beraksi dong, hihihi...

    Gue nggak begitu banyak banyak tulisan penulis Rusia, tapi kemaren ini Kathy beli Dotoyevski, tapi bukan Crime and Punishment yang kalo nggak salah tebalnya bisa buat nimpuk anjing ya:P. Gue-kalo nggak salah, mesti cek di rmah-punya kumpulan cerpennya Chekov sama Tolstoy.

    ReplyDelete
  38. Anonymous12:49 PM

    Pilih mana?
    Baca buku apa jejogetan-selai-jalanan di Celeb? Jejogetan kayaknya...
    Wong beli buku bejibun tapi gak kebaca. Apa itu yang disebut kutu buku, wahai kau Rio? :))

    ReplyDelete
  39. Rio, je t'ai dit kan... QB Kemang is somehow better :D Hahaa... Kidding :)
    Btw, next time kalau ada diskon buku QB/Kinokuniya mau dooong di post di blog :D
    Tapi...if I can share, pelayanan di Indonesia nggak jelek2 amat dibandingin di hmmm...Hongkong mungkin (?):D, hanya memang di beberapa tempat the well known "hospitality" orang Indonesia memang kurang atau cenderung nggak ada hehee,something's like "appearance determines".
    Anyway, happy reading :D

    ReplyDelete
  40. BOLEANDOEA Ratu Sirikit dan Ratu Tsunami Sejagad Raya, lo emang minta ditampar bolak-balik pake belalai gajah Thailand ya!:P Lagi di mana lo? Dah di Shanghai? Oleh2 buat gua ya;).

    SILVI Sebenernya gue lebih suka lagi QB PI:D. Gede dan di depannya ada Aquarius, abis beli buku, beli CD, trus ke kantor ngesot keabisan duit hehe...

    Setuju kok, bahkan di QB sendiri, gue nggak ada masalah selama ini. Baru kali ini. Errr... kalo ngomongin penampilan menentukan, hmmm... kayaknya gue nggak gembel2 amat deh:D, but I know what you mean;).

    ReplyDelete
  41. Anonymous1:39 PM

    BOELANDOEA gue setuju ama elo!!!! :))

    bukan kutu buku kalo kerjaannya tiap malem jejingkraan di celeb (dan gak ada hasil juga, meski udah berpuluh2 dekade tiap malam melakukan selai-jalan dan pinggul-lompat) huahaha kapan baca bukunya coba ???

    belum lagi kalo dia dapat undangan dari temen2nya dari seantero propinsi DKI Jaya !! :D

    lapan-boelandoea

    ReplyDelete
  42. Anonymous4:15 PM

    Wah, kyaknya ada ekspresi uneg-uneg terpendam dari sang delapan-boelandoea... :)

    Harus legowo kale, menyadari eksistensi seorang Putri Persahabatan :P

    Boleandoea emang minta ditampar pulang-pergi, huhh, seenaknya pindah2 kerja setaon 5 kali and saban pindah dapet training ke luar negri.

    Coba, barusan aja nih, semenit yg lalu dia kirim SMS bunyinya: 'Anjrit! Supir ktr yg anter ik cucok mak!'.
    Ntar gue kasi tau ke kantor barunya, apa kerjaan tuh si boelandoea selama training huh!! :P

    *empat-boelandoea yg sirik berat*

    ReplyDelete
  43. Anonymous4:28 PM

    Gue semakin percaya dengan teori bahwa QB sebenernya gak bakal berhasil KALAU SAJA toko pertamanya bukan segedong sama BAKMI GM.

    Coba dengarkan beberapa komentar dari pengunjung setia Bakmi GM ini:

    "Eh, Bakmi GM ekspansi bisnis ke Taman Bacaan, ya? Tuh, yang di deket Sarinah, itu, lho!"

    "Eh, katanya kalo mesen take-away di Bakmi GM, ruang tunggunya sekarang gede, lho! Di bawah itu! Kan banyak yang nunggu, jadi dia bikinin ruang tunggu yang bagus. Baca majalah. Denger Josh Groban. Internetan, pula! Hebat ya Bakmi GM!"

    "Sekarang bisa makan pangsit goreng GM yang kesohor itu sambil browsing, lho! Elo tinggal belanja 1 juta di Bakmi GM aja dalam sehari, terus dapet member card-nya!"

    "Kayaknya kalo makan di GM, kita bisa minta mas-masnya beliin kita majalah di bawah, deh!"

    dan masih banyak lagi ....

    -ve handojo-

    ReplyDelete
  44. LAPAN dan EMPAT BOELANDOEA wakaka... kita tunggu kedatangan keparat satu itu ya, kalo nggak bawa oleh2, awas aja!

    VE hihihi... lo nggak nambahin:

    "salah lagi, sebenernya si QB itu kan ekspansi warung sote dan sotonya IDA!"

    "warung sate-nya pak heri udah wifi duluan."

    :D

    ReplyDelete
  45. Gw juga pernah ngalamin kejadian kurang menyenangkan dengan QB, tapi yang di Sarinah (segedung ama bakmi GM)

    Secara saat itu salah satu pegawai (entah kasir, entah apa) maksa minta email Cris buat bikin kartu katanya, terus abis itu dia sok ngajak2 kenalan cris padahal gw di depan mata dia.

    Kejadian pertama, gw masih berpositive thinking, mungkin dia cuman mau beramah tamah ama cris, toh si Cris ngga peduli jadi ya gw cuek aja.

    Kejadian kedua terjadi ketika kami datang lagi ke QB 1 bulan kemudian. Setelah membeli buku, gw and Cris beranjak mengambil tas di tempat penitipan barang, dan ternyata si mbak itu sedang menunggu dengan temannya.

    Ketika gw masih menunggu tas gw diambilin, dia dengan genitnya dan rada-rada napsu nyenggol2 temennya sambil ngomong "aduhhh itu lohh..cowok yang gw bilang, yang gw ajak kenalan itu, aduhh gemes deh". Mbak lain yang disenggol berusaha menimpali dengan setengah berbisik takut liat reaksi gw yang langsung mendelik gitu "lu gimana sih, ada pacarnya tuh". Tanpa gw sangka-sangka sambutan mbak2 genit ini lebih membuat mulut gw ternganga "ahh biarin...peduli amat! dia cuman paling cuman bawaan!"

    Kontan gw beranjak keluar sambil narik tangan Cris. Cris dengan kebingungan ngikutin gw di belakang. Begitu gw sampai di luar, gw alih bahasain omongan mbak itu ke dia.

    Cris langsung kepengen masuk lagi and bikin perhitungan ama mbak itu, tapi gw cegah. Abis punya laki bule di indo bisa bikin serba salah. Ngga bela diri, disangka "bawaan" beneran, kalo bela diri disangka cari-cari perhatian.

    kesel ya bo....:(

    ReplyDelete
  46. Anonymous9:22 PM

    Padahal QB kan sering bikin program diskon model begini, kok masih gak konsisten ya sesama QB bisa beda *toko buku yang aneh* Btw daripada ratusan buku lo itu nganggur, bole donk kirim2 kemari :P

    ReplyDelete
  47. Anonymous7:15 AM

    untung ada blog ya yo, kalo nggak lo udah gue gampar2in kalo masih nekat masukin keluh kesah lo ini ke surat pembaca KOMPAS.. PANJANG BENER!!!

    btw ada apa dengan toko buku sih? sampe sekarang gue dongkol aja gitu tiap nungguin elo di QB, aksara, dll..

    see you on saturday..

    -viva tight ass, f**k round butt!-
    (sorry, masih emosi..hehehe)

    ReplyDelete
  48. brarti bener bgt antipati gw ma QB Plangi slama ini Yo! Abisan 2 kali gw kesana dpt muka asem terus. Kan males mo balik lage!
    Tp yg di jl. Sunda lumayan sih..

    Buat gw Aksara Kemang teuteup de best. Abis ngubek rak buku trus naik deh ke W, makan mie pangsit item n apple strudel yg yummy ityu... *ngeces mode on* :p

    ReplyDelete
  49. ULLY Sumpeh lo!!! Gue jadi Chris juga pasti pengen nggampar itu perempuan! Gue kadang juga bingung sama orang yang mulutnya kelewatan kayak gitu, seolah nggak mungkin ada hubungan cinta serius lintas umur, ras, bahkan agama dan seenaknya ngelecehin. Tapi balik ke karyawan QB Sunda, mereka kok lupa ya bahwa biar gimana yang dihadapin itu pelanggan, dan pelanggan itu RAJA!!! Berarti udah dengan kejadian gue, udah dua kali karyawan2 QB itu ngomong SEENAK UDELNYA depan pembeli! Mestinya Richard Oh ngasih kursus John Robert Powers ke karyawan2nya.

    ReplyDelete
  50. KONCE itu dia yang gue nggak ngerti dan penjelasan yang nyalahin Sunda itu asli bikin jengkel. Kalo gue manajer QB Sunda, tuh perempuan udah gue kubur pake buku2 satu QB deh, kok bisa2nya menikam temen sendiri depan customer! Mbok kasih jawaban yang netral kek.

    Btw, buku gue bukan ratusan kale:P, tapi 100 lebih:D. Beda ya. Pinjem? Boleh aja;).

    ReplyDelete
  51. NANA aduuuuuuhhh gue sih setubuh banget sama lo! Asli deh, Aksara is a better book store, walau Qb duluan yang mulai konsep buku dan kafe itu! Sayang, jauuuuuuuuuuhhhhhhh...:( Apple strudlenya emang uenak yaaaa...

    ReplyDelete
  52. Anonymous11:22 AM

    Kalau itu terjadi di Taiwan,manager akan segera minta maaf kepada konsumen. Dan dengan ramah mereka akan memberikan penawaran yang lebih menarik. Dan pegawainya biar kesal sama kita, ia masih tersenyum ramah. Dan melakukan pelayanan yang sempurna.

    Karena di sini perlindungan hak konsumen ada hukumnya. Tidak bisa sembarangan. Pemilik takut kalau karena hal kecil tapi kehilangan excellent image.

    ReplyDelete
  53. BOSAN NUNGGU eh, gue ngirim versi editan kale:P. Lah bohong banget lo dongkol, kan sementara gue liatin buku lo liatin yang laen:P.

    BEVERLY yah gitu deh nasib customer yang masih belom cukup dihargain di negara ini.

    ReplyDelete
  54. Anonymous1:35 PM

    sayang ya
    buat toko buku sekelas QB
    btw, udah coba kirim ke suratpembaca?

    ReplyDelete
  55. Anonymous1:47 PM

    hohoho
    belum direfresh
    ternyata sudah ada tanggapan dari QB
    :)

    ReplyDelete
  56. Anonymous10:41 AM

    hayo hayoo.. udah telpon Dadi blum?
    apa mestinya dadi yg gw suruh baca ni blog kalee :D
    gmana udah ada tanggepan dari Babeh Richard? Hehehe...
    memang sih reksrutan anak QB dah gak kyk dulu, penyuka buku, tes ini itu, dll
    denger2 sih memang lagi menurun, mungkin karena Babeh Richard dah mulai bosen kalee..

    Rio, laen kali tanya ke gw dong, kalo soal QB .. :D Wakakak...

    Ng: wao, sampe masuk blog nya enda! hahaha http://enda.goblogmedia.com/quicklinks/surat-terbuka-untuk-richard-oh.html

    ReplyDelete
  57. Anonymous4:13 PM

    cashier keliru + konsumen bego

    ya pasti sistemnya buku termahal yg pertama.

    ReplyDelete
  58. Anonymous5:53 PM

    wah iya tuh... kalo masalah diskon emang qb rada2 nyeleneh, ga kompak kali yah... tp pa emang bener lo diperlakukan spt itu, disuruh blanja di qb sunda dan ga dikasih senyum Hua hua ha?? jangan Fitnah lu!! :P fitnah itu mang qt ga berasa udah ngefitnah. karena mang kita ngerasa bener tp kadang pembenaran lo itu berupa hiperbola yg dilebih2kan alhasil jadilah fitnah yg merugikan... buru tobat yah... soq bijak yah gw :D Btw. konsumen itu mang harusnya diperlakukan spt raja yah versi capitalism adam smith....

    refused to exist

    ReplyDelete
  59. Anonymous5:56 PM

    soq suci lo yo ga mao ngutang ma qb.....
    pretty vacant

    ReplyDelete
  60. Anonymous12:13 PM

    rio...
    huehuehue...

    ah, sudahlah...
    *berlalu*

    ReplyDelete
  61. Anonymous2:41 PM

    aduhh gw nyesel buuaanggeettt deeh kenapaaaa ga dari kemaren gw bacaa blog ini...GILA yaa ternyata QB bokstrore yang okeh bgt bisa di judge separah itu...

    Bukan nya gw mau ngebela QB yaa..Tapi selama gw dateng ke QB ( biasanya gw main ke QB PS ato Sunda )thanx God bgt gw blom pernah dapet pelayanan yang ga asik tuuh...Buktinya lagi, MENHANKAM Bpk, Juwono Sudarsono masih setia jadi member QB dan masih mau dateng buat beli buku disana...Gw pernah ketemu beliau Lho...
    satu kata buat lo semua..
    STAFF QB JUGA MANUSIAA...

    Sebenarnya klo gw jadi rio, gw juga gondok tapi bukan berarti lo2 semuanya bisa bikin praduga tak bersalah,lo semua seenak2nya nge-compare QB ama AKSARA. lo bilang Aksara lebih oke dari QB ( padahal lo ga tau kan kalo AKSARA ngambil barang dr hacker, gw pernah denger pas gw ke Bandung karena mereka ngambil barang dari hacker Bandung)

    Tapi gw heran kenapa lo2 semua masih mau dateng dan nongkrong di QB klo menurut lo AKSARA lebih Oke..Lo kaya orang yang gatau malu yaa...Itukan sama aja ky elo ngejilat ludah sendiri...

    Buat elo Rio...Kenapa lo ga pindah jadi member AKSARA...Dan klo emang lo hobby baca buku, sejauh apapun tuh toko buku, seharusnya elo kejar dong, emang rumah lo dimana sih ampe kemang aja dibilang jauh??
    emangnya lo ngesooot yaaa ??? kasiaaan deeh kemang aja ga sanggup lo jabanin !!! WAKAKAKAK...feel sorry for you Rio..

    ReplyDelete
  62. TA udah ada tuh:D.

    GOLDA belom dan belom:D. Emang dulu tesnya apaan sih?

    BABA congrats! Lo adalah orang pertama yang kirim hate-mail ke gue:D. Tahu dari mana kalo yang pasti buku termahal, karena di Sunda sama Plangi beda tuh. Atau lo nggak ngerti ya ceritanya:D? Baca dulu deh.

    REFUSED Gak tahu deh soal diskon QB gak beres karena gue baru ngalamin sekarang. Dan gak ada yang nyuruh gue belanja di QB Sunda dan gue gak ada masalah di sana kok. Lo salah ngerti, gue belanja di Semanggi lho bukan Sunda. Dan gue nggak fitnah, ada temen gue yang ikut. Gue justru berusaha nyeritain ini tanpa hiperbola, karena kalo lo kenal gue, dan lo bisa baca tulisan gue, lo bisa lihat kapan gue hiperbola kapan nggak. Kali ini, maaf ngecewain lo, lo salah, gue nggak hiperbola.

    Soal diperlakukan seperti Raja, hehe... gue nggak ngarep perlakuan berlebihan kok, just fair and friendly.

    PRETTY VACANT huehue... lo kriuk banget ya:P.

    ReplyDelete
  63. Anonymous2:57 PM

    Halow Golda. Kalo gw boleh tau lo tuh ex staff QB mana siiy ??? kok bisa bisa berat sebelah sama temen sendiri.

    Seharusnya lo jangan cuma bikin pembelaan buat satu pihak aja. Disini yang gw maksud QB Plangi ya.
    Karena kalo lo emang Wise woman, lo ga kan ngejudge QB sunda yang salah. Karena lo pasti akan kehilangan beberapa orang temen.

    Gw yakin bgt kalo sekarang ini lo pasti lagi dihujat sama staff QB Sunda.

    ReplyDelete
  64. ANONYMOUS gue bingung sama komen lo. Kok jadi Golda yang kena? Yang membuat pembelaan dengan mengatakan bahwa yang salah itu adalah QB Sunda adalah perempuan yang tadinya gue kira manajer (tapi mungkin asisten) QB Plaza Semanggi . Bukan Golda.

    Dan gue nggak ada sebut nama sama sekali karena tujuan utama gue adalah cari kejelasan kebijakan mana yang benar sekaligus mengkritisi pelayanan QB Plaza Semanggi yang kurang customer-friendly tersebut, dan bukan menuding individu tertentu. Ini udah masuk kesalahan perusahaan sebagai pelaku bisnis yang tidak mampu konsisten dalam menerapkan kebijakan dan berujung dengan merugikan konsumen.

    ReplyDelete
  65. Anonymous5:05 PM

    Sorry niiy gw jadi nge- copy paste blog ini yang anonymous ini...

    aduhh gw nyesel buuaanggeettt deeh kenapaaaa ga dari kemaren gw bacaa blog ini...GILA yaa ternyata QB bokstrore yang okeh bgt bisa di judge separah itu...

    Bukan nya gw mau ngebela QB yaa..Tapi selama gw dateng ke QB ( biasanya gw main ke QB PS ato Sunda )thanx God bgt gw blom pernah dapet pelayanan yang ga asik tuuh...Buktinya lagi, MENHANKAM Bpk, Juwono Sudarsono masih setia jadi member QB dan masih mau dateng buat beli buku disana...Gw pernah ketemu beliau Lho...
    satu kata buat lo semua..
    STAFF QB JUGA MANUSIAA...

    Sebenarnya klo gw jadi rio, gw juga gondok tapi bukan berarti lo2 semuanya bisa bikin praduga tak bersalah,lo semua seenak2nya nge-compare QB ama AKSARA. lo bilang Aksara lebih oke dari QB ( padahal lo ga tau kan kalo AKSARA ngambil barang dr hacker, gw pernah denger pas gw ke Bandung karena mereka ngambil barang dari hacker Bandung)

    Tapi gw heran kenapa lo2 semua masih mau dateng dan nongkrong di QB klo menurut lo AKSARA lebih Oke..Lo kaya orang yang gatau malu yaa...Itukan sama aja ky elo ngejilat ludah sendiri...

    Buat elo Rio...Kenapa lo ga pindah jadi member AKSARA...Dan klo emang lo hobby baca buku, sejauh apapun tuh toko buku, seharusnya elo kejar dong, emang rumah lo dimana sih ampe kemang aja dibilang jauh??
    emangnya lo ngesooot yaaa ??? kasiaaan deeh kemang aja ga sanggup lo jabanin !!! WAKAKAKAK...feel sorry for you Rio

    Gw juga yakin 200%, berkat kata kata pedas lo semua OMZET QB turun drastis dan terseok seok,
    hihihi kasihan sekali QB riwayat mu kini...

    -cika-

    ReplyDelete
  66. Anonymous5:18 PM

    gue mau kasih koment buat masalah loe...
    boleh tanya gak? loe ama temen2 loe yg ''setia'' di bloger..apalagi yg namanya ''ve'' something yg demenya nyela...
    apakah loe atau temen2 loe pernah kerja sebagai frontliner yg setiap hari harus ngelayanin konsumen,ngerapihin buku2 habis loe ( sbg konsumen ) baca yg tidak kembali ke t4 seperti semula,blom lagi yg berantakan banget,apalagi saat kita capek,kesel,bahkan ada masalah itu harsu kita kesampingkan demi memberi ''

    ReplyDelete
  67. Anonymous5:48 PM

    gue mau kasih koment buat masalah loe...
    boleh tanya gak? loe ama temen2 loe yg ''setia'' di bloger..apalagi yg namanya ''ve'' something yg demenya nyela...
    apakah loe atau temen2 loe pernah kerja sebagai frontliner yg setiap hari harus ngelayanin konsumen,ngerapihin buku2 habis loe ( sbg konsumen ) baca yg tidak kembali ke t4 seperti semula,blom lagi yg berantakan banget,apalagi saat kita capek,kesel,bahkan ada masalah itu harsu kita kesampingkan demi memberi ''

    ReplyDelete
  68. Anonymous5:57 PM

    memberi ''PELAYANAN SEPERTI RAJA '' yg seperti loe ama temen2 loe yg laen inginkan.kita juga manusia kok yg punya emosi dan perasaan..
    sekarang gini aja deh kita balik posisinya,gimana kalo loe yg jadi staff QB dan mereka jadi konsumen "RAJA'' yg seperti loe inginkan...
    o ya satu lagi loe bakal menghilangkan sumber penghidupan seorang staff QB karena dg mudahnya Richard Oh bakal ''MECAT'' tuh staff nya yg loe "TOLOL2in'' itu...gimana perasaan loe setelah tuh staff di pecat..PIKIRIN deh juga buat temen2 loe yg setia ama loe....just PLEASE understand us...from another staff at another bookstore...to QB staff yg sabar aja deh...biasa aja kok kalo konsumen suka rese..love yaa.

    ReplyDelete
  69. Anonymous6:06 PM

    hah.....ternyata toko buku yg loe ama temen2 loe banggain tuh barang dagangnya barang HARAM...eeeeeewwwkkkkkk...
    sekarang loe baru tau kan ternyata dagangan toko buku kesayangan loe dari HACKER,perasaaan loe sekarang gimana? masih mau ke situ beli barang ""haram""..
    perasaan loe gimana setelah tau tuh anak bakal di pecat...?? happy?? puas?? satisfied?? asal loe tau aja tuh cewek temen deket gue...
    aksara=dagangan barang haram..

    ReplyDelete
  70. Anonymous9:47 PM

    ANONYMOUS: at least kita menyuarakan isi hati dengan nama benar, bukan secara anonim.

    -ve handojo-
    http://vehandojo.blogdrive.com/

    ReplyDelete
  71. komennya udah via frenster 'kan? hehehe

    ReplyDelete
  72. Anonymous1:52 PM

    maksud loe " suara hati" yang mana nih...???
    gue gak ngerti..
    yg ngomporin,nyela,manas2in hati orang laen...maksud loe "suara hati" yg itu....suck...!!!
    apakah dg suara hati loe itu masalah yg ada bakal selesai ..??
    mana nih yg namanya rio...?? gue tunggu tanggapan loe ttg komen dari gue....
    masih jadi "member" aksara kesayangan loe itu...??

    --andrew--

    to ve something....keep your mouth shut...

    ReplyDelete
  73. Anonymous2:20 PM

    Ayo Rioo,,,tanya deh sama Kenny temen lo yang Ex staff Aksara,,,apa bener AKSARA beli buku dari HACKER,,,supaya tidak terjadi saling fitnah yang lebih parah...
    BTW yang pertama kali kasi comment HACKER itu sapa siiyyy ??? siapakah nama mu ? kok NN geetttooo siiiiyyy...

    -purytie-

    ReplyDelete
  74. Anonymous2:27 PM

    Rio,,,setelah gw baca dan gw teliti lagi, tolong kasi tau ke temen temen lo yang uda ikutan kasi comment2 yang so spicy itu, DIATAS LANGIT MASIH ADA LANGIT. Dan Tuhan itu tidak pernah tidur. Karena lo orang yang berpendidikan, Lo pasti tau WHAT U GIVE U`LL GET BACK !
    Lo semua ngerasa punya beban moral ga siy kalo ternyata berkat lo semua OMZET QB tuh jadi turun ?
    Apa lo semua emang ga peduli karena ga punya hati Nurani...

    -cika-

    ReplyDelete
  75. Anonymous2:54 PM

    Buat Anonymous yang ngakunya temen staff QB yang di complain sama rio. seharusnya lo jangan ngamuk ngamuk gito dongz. Kelihatannya dirimu berapi api sekali. sabar...tahan emosi...Emang pada dasarnya staff QB plangi itukan yang sedikit bikin kesalahan ?

    -purytie-

    ReplyDelete
  76. Anonymous6:32 PM

    Hmmmm...kasus yg menarik sebenarnya. Saya disini ingin ikut memberi pandangan dan bukan ingin membela saudara Rio ataupun staff QB.
    Hati-hatilah dengan kata2 yang kita pakai karena akan berakibat panjang dan ingatlah kita semua adalah manusia, jadi jgn suka semena2. Pembeli memang adalah "raja" tapi bukankah raja juga manusia, dan semua kerajaan pingin raja yg bijaksana.
    Jika ada raja pasti ada pelayannya kan, katakanlah begitu..pelayan juga punya perasaan, bisa marah ataupun kesal.
    Untuk para raja dan pelayannya (jika memang ada yg ingin diperlakukan dan memperlakukan seperti itu), raja tidak akan disebut raja kalau tidak ada yg mendukungnya dan pelayan tidak bisa melayani raja kalau memang tidak ada raja. Jadi sebenarnya posisi yg sulit bukan?
    Untuk saudara Rio,cobalah bicara baik2 dengan pihak manajemen QB Semanggi, toh mereka pun sudah meminta maaf, tidak perlu mentertawakan soal GIFT yg mereka sebut dalam suratnya. Kalau mentertawakan, berarti anda sama sekali tidak menghargai niat baik mereka.
    Untuk staff QB, semoga kejadian ini dapat diambil hikmahnya dan bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang.

    Terima kasih..
    -Lovely Lady_

    ReplyDelete
  77. Anonymous7:49 PM

    hue he he mas rio yg terlecehkan.... gw mungkin salah satu manusia yg paling - paling dan sangat mencoba utk objektif didalam menganalisa permasalahan situ..
    dalam satu hal anda benar di Qb memang ada kesalahan sistem discount yg mengakibatkan kesalahan bagi customer utk mendapatkan harga buku yg benar, kesalahan tersebut memang membedakan sistem discount antara qb semanggi dengan qb jalan sunda atau bahkan mungkin semua cabang juga berbeda??(saya ga menganalisa sampai sejauh itu)

    yang sangat di sayangkan adalah ungkapan yg anda berikan ke pihak QB... apakah benar anda diperlakukan dengan sikap yg tidak layak seperti itu?? coba anda ingat2 dan disadari dengan hati yg sehat tanpa ada perlu kalimat yg dihiperbolakan....
    karna setahu saya jikalau memang qb semanggi menjalankan prosedur yg mereka yakinkan sebagai prosedur yg benar mereka akan berusaha mempertahankannya

    Hal tersebut berbeda dengan attitude si pelayan terhadap anda yg begitu tidak layak.. si pelayan harus mengakui kesalahan tersebut dan harus pula langsung meminta maaf kepada anda yg dirugikan atas sikapnya tersebut...(jikalau memang benar anda di lecehkan)

    Tapi jika lau memang anda (saudara Rio) hanya dirugikan dalam arti kesalahan sistem discount qb semanggi dan tidak ada sikap melecehkan pada anda...
    anda telah merugikan banyak hal dalam kasus ini, termasuk bagi si pelayan yg pastinya akan didiskreditkan oleh atasannya...

    Walaupun dengan kyakinan yg dimiliki sipelayan merasa pasti sudah melayani anda dengan sistem prosedur yg benar.. pasti tetap si pelayan akan di marahi oleh atasannya tersebut........

    Saya harap Komentar saya anda ini akan menjadi perhatian bagi anda
    dan jikalau anda merasa sudah khilaf dan telah merugikan seseorang... permintaan maaf bukan suatu hal yg merugikan apalagi pihak Qb sudah meminta maaf....

    consume and more consumed

    ReplyDelete
  78. Anonymous7:59 PM

    Rio... yg sial (what?)
    Rio... yg haus dengan sensasi(huh!)
    Rio... yg ga tau blognya mesti diisi apaan lagi (ck ck ck)
    Rio... yg kutu buku (HAHHH)
    Rio... yg malas membaca buku (Ooo)
    Rio... apakah kamu habis menginjak tai?????
    Preety Vacant...

    ReplyDelete
  79. Anonymous8:00 PM

    Hallo Yok,

    Wah, lama gak kemari, ternyata entry barunya sudah nambah 2 yak, trus kategori 'panas' lagi. :P
    Buktinya komentarnya itu lho, seru dan ramai.
    Hehe... sabar ya, IMHO kejadian yang kamu alami itu sebenarnya sangat lumrah, apalagi kalau yang memberi layanan masih bermental 'kutu feodal'.
    Sedikit saja pelayanan mereka dipertanyakan, maka pelanggan langsung dicap rese, apalagi kalau pelanggannya itu berpenampilan 'kurang powerful'.
    Coba deh kalau pelanggan yang komplen adalah tipe tante girang yang kesepuluh jemarinya dihiasi cincin berlian 24 karat plus menggandeng oom kumis berseragam, taruhan, mau serese apapun pasti dilayani dengan penuh keramahan dan senyum palsu.

    Pelanggan adalah raja? Mungkin.
    Tapi IMHO, tidak semua pelanggan menuntut diperlakukan seperti raja, yang diharapkan hanyalah pelayanan yang sewajarnya dengan senyum yang tidak dibuat-buat ataupun dilebih-lebihkan.
    Dalam kasus ini, seperti yang Rio ceritakan, jelas sekali pelayan di QB sudah gagal menampilkan satu unsur service yang paling mendasar: SENYUM.
    Tapi untunglah, sepertinya manajemen mereka cukup bijak dan memberikan tanggapan positif atas surat komplen yang dikirim Rio. Tinggal bagaimana rio menyikapinya.

    Tentang 'hate comments', kalau benar yang nulis adalah karyawan/ti QB, aku cuman mau bilang:

    GO TO HELL!!

    Kalian itu digaji memang untuk senyum ke pelanggan, untuk nampung keresean pelanggan, kalau gak puas JANGAN JADI FRONTLINER, ganti profesi jadi simpenan Boss aja. Dan bawa tuh apologia "PELAYAN JUGA MANUSIA" ke tong sampah, atau sekalian saja tempel di jidat!!
    Sudah gak becus jadi pelayan malah main vandalisme di blog orang lain. SEKIAN.

    Btw, Hallo Golda ;)

    ReplyDelete
  80. Anonymous8:03 PM

    Rio... maksud Gw bener ga si pelayan nyuruh lo belanja aja di qb sunda dan lo ga di kasih senyum... (itu aja) kalo mang kesalahan sistem, emang sistem Qb aja Bobrok (apa dari dulu kali yah??ampe karyawannya bolak balik keluar masuk kayaq ingus)... tp attitude yg dipertanyakan dalam hal ini????

    thanks dah nge komentarin komentar gw terhadap lo...

    Refused to exist

    ReplyDelete
  81. Anonymous8:21 PM

    Oiaaa btw saya lupa
    rio... dalam hal ini pasti si pelayan yg anda bicarakan pasti telah didiskreditkan oleh atasannya
    karna dia sebenarnya berusaha dengan sangat mempertahankan prosedur/sistem yg ia hormati ( sistem QB yg .... :D)
    Coba kmu objektif dengan perasaan si pelayan tersebut.. apalagi dia pasti berhadepan dengan amarah si Richard Oh yg notabene kikir tersebut

    tinggalkan dong keegoisan kamu yg merasa dilecehkan oleh sikapnya sipelayan tersebut...
    saya perhatikan kasus ini udah cukup sangat2 meluas... coba di selesaikan dengan kepala dingin..
    dan tidak dengan niatan utk mencari sensasi...

    Saya harap Komentar saya ini dindak lanjuti oleh kamu (RIO)
    DAN SAYA HARAP KAMU (RIO) TIDAK LAGI MENANGGAPI KOMENTAR PEDAS YG DILANCARKAN KE KAMU....

    DEWASA YAH MAS
    kan dah gede yah yah

    refused to exist

    cheers

    ReplyDelete
  82. Anonymous9:56 PM

    blog ini bagus
    bisa jadi case study MBA kali

    tentang fenomena konsumen di Indo;

    masa sih kasus ketidak puasan konsumen yg dinyatakan dgn baik2 & sopan seperti surat Rio diatas - malah dianggap macem2 (ngga dewasa, cari sensasi, tidak berkepala dingin, ngetawain gift, saling melecehkan dll).

    susah deh buat Indo buat menang di persaingan global - kalo mentaliti masarakatnya seperti ini...

    ReplyDelete
  83. Anonymous9:52 AM

    sebenernya yang nggak DEWASA disini bukan lo, RIO. tapi orang2 pengecut model refused dan pretty whatever dll (yang mungkin malu/gak pede menunjukan dirinya hihihi) yang masih tetep aja kasih komen padahal ini masalah udah clear dan udah basi banget. Indonesia banget ya kalian...

    malah kita kan ngetawain ini2 orang pas ngopi2 ya RIO hahahaha

    thx buat kalian2 pengecut itu karena bisa jadi bikin bahan ketawaan pas ngopi2 hahahaha!!

    shame on you!

    prabowo.blogdrive.com

    ReplyDelete
  84. Anonymous11:09 AM

    to bloger yg bernama "peng.." something...
    kayaknya loe adalah seorang pengangguran yg gak pernah kerja sama sekali atau seorang anak mama yg bisanya cuma minta duit ke bonyok loe....
    orang kerja gak semata cari uang dan harta.orang kerja juga cari pengalaman hidup termasuk pelanggan2 rese seperti loe ama temen loe yg bernama rio itu...
    and satu lagi tolong jaga kata2 loe itu...
    semoga di saat loe kerja loe dapat pengalaman yg "lebih buruk" dari cuma sekedar di komplain ama konsumen rese..

    --andrew-

    ReplyDelete
  85. Anonymous11:30 AM

    --andrew--...staff QB nggak perlu dikasihani...

    mereka dibayar untuk "main game" selagi menunggu konsumen bayar di kasir...

    bener2 kasihan ya mereka..

    so PMP banget deh kamu...

    *haree geneehh ????"

    ReplyDelete
  86. Anonymous12:08 PM

    Andrew sih belum tentu ngerti PMP -
    dari koment2nya - orang macem gini
    belum tentu berpendidikan


    antikompor

    ReplyDelete
  87. Anonymous3:24 PM

    Ayo Rio, jangan takut! Gw ngedukung kok dan gw yakin komunitas blogger di Indonesia (well at least mayoritas) juga mendukung.

    Ga usah dengerin pengecut - pengecut yang bahkan engga mau memperlihatkan diri mereka sendiri!

    ReplyDelete
  88. Anonymous12:48 PM

    BANGSA RUMPiiiiiiiii, gak produktif... hwuighhhh tiap pagiii disuguhin gosip, siang gosip, malam gosipppp, klo gak berita kriminal sama sex abuse deghhh aduh gak produktif banget sihhh, udahlah mas Rio kecewa lalu kita tau hal tsb, ambil pelajarannya dan stop menjelek2an! Katanya harus liat dari 2 sisi, bisa aja kan yg brengsek orang QBnya atau si Rio nya juga hiperbola seperti yg disebut diatas, o iya buat mas prabowo klo bisa buat ngeraih MBA nya (hehehehe) diliat juga kecenderungan hiperbola dr cust. dan ketidak profesionallan dari pihak toko..hehehe, dah aghh saya yg kerja di QB aja ngeliatnya sebel, terhadap pihak QB dan customernya juga jadi sekarang saya sih ambil pelajarannya aja, gak kesel sama Mas Rio atau sama anak Semangginya, namanya juga manusia, o iya saya dapat ini dr teman saya di semanggi, klo saya kerja di QB Pondok Indah, cheers!
    xdanangx
    danangxsatrio@yahoo.co.id / xtanganxhitamx@yahoo.com

    ReplyDelete
  89. wah selamat ya rio, post-an mu dah jd trigger konflik antar komentator, kayaknya endingnya sulit diterka. anyway, peace yooo :-)

    ReplyDelete
  90. Anonymous8:15 PM

    udah... udah... udahlah...
    ga kan ada habisnya klo terus2an spt ini. Gw rasa seorang RIO sudah cukup puas untuk menumpahkan unek2nya. Toh selain di curhat di BLOG, hari ini 12 januari, rio juga masukin unek2nya di JAKARTA POST. gw ga sengaja baca jakarta post, eh gw baca keluh kesah rio.
    Rio apakah kamu sudah puas dgn memasukkan unek2mu ke JP?
    Sudahlah teman2, buat apa diperpanjang toh RIO nya aja skrg ga ada comment nya.

    RIO...
    Anda berhasil buat QB jadi terpuruk dgn surat pembacamu.

    QB...
    Senyumlah nak


    -Anti-

    ReplyDelete
  91. Anonymous8:16 PM

    RIO ayuks kasih comment mu? orang asyik2 nya berdebat, kamu malah diem

    ReplyDelete
  92. Anonymous8:18 PM

    oh...yg happening wkt itu toh. kalo ngga slh,itu kan pas wkt mlm taun baru yah?kan g jg ada disitu ma co g.klo dr point of view g, g ngerasa lo aja yg over acting, jelas2 hiperbola sejati. g denger sendiri lo yg ngatain "bego" ke salah satu pelayan yang ada disana. apa ini ucapan seorang "well educated people"

    ReplyDelete
  93. Anonymous12:47 AM

    buat para pelayan ketus yg menyamar or anonim ngasi2 koment di blog ini dgn semena2

    keliatannya kalian seneng banget dengan kerjaan kalian, So,doaku bersamamu dik: semoga elo jadi pelayan forever....

    tapi jangan lupa:
    tingkatkanlah mutu pelayanan kalian
    - kalau kalian ngerasa ngga pinter ngga papa - ngga usah minder apalagi ketus & judes- paling tidak: kasih senyum dikit gitu lho

    ingatlah teman kalian dari era 70/80an yg sudah melegenda: si INEM pelayan sexy
    a.k.a Dorris Callabout


    Uups biar sexy tapi jangan suka menggoda pelanggan yg sudah berpasangan lho! apalagi kalo pasangannya hadir (kaya kasus dih atas)

    kerja susah & hidup yg kejam, bukan jadi alasan untuk ngga ramah kepada sesama ya!

    camkanlah itu dik

    ReplyDelete
  94. Anonymous10:10 PM

    tipikal indonesia banget ini koment diatas gw - si anonim yg sangat janthan sampe2 ngga mau nunjukin jatidirinya

    kritik profesi yg dilontarkan Rio malah ditanggapi personal

    pake ngata2 in banci salon, dll.

    orang dengan koment emosianal begini - keliatan banget level pendidikannya;

    sadarlah dik, walaupun kamu bodoh dan kerja jadi kacung - sadarilah: HIDUP memang kejam;

    terus pertanyaan gw buat elo: kapan elo operasi plastik biar elo ngga perlu lagi menderita diperlakukan sebagai anjing/binatang yg selalu di fuck sama banci
    (eiiiit....gw cuman minjem kata2 elo aja dari koment sembrono elo diatas)

    ReplyDelete
  95. Rio ...

    cuma mengingatkan kembali ...

    KOMENTAR NGGAK PENTING

    DENGAN BAHASA YANG TIDAK CERDAS

    APALAGI YANG ANONIM !!!

    JADIKAN BAHAN KETAWAAN AJA !!!

    ITU MENANDAKAN BAHWA YANG MENULIS TIDAK TERBIASA BERDISKUSI DENGAN MANNER YANG TEPAT !

    SEPERTI ANAK KECIL YANG MAIN-MAIN DENGAN BEL RUMAH ORANG DAN KABUR SAMBIL TERTAWA MINUS TANGGUNG JAWAB !

    ReplyDelete
  96. Dear para anonymous yang meradang :) namaku Rapa, dan aku sedikit mau berpendapat.

    Beres-beresin buku berantakan, dll dll, bukannya itu memang jobdesk? Apa kamu tidak mencintai pekerjaan kamu, sehingga ketika bekerja tidak ada senyum dan sekarang kamu malah mengeluh dan selfpity seperti itu, mengumbar kesusahanmu tentang mencari uang karena harus mandiri dan lain sebagainya. Apa itu konsumsi publik. Semua orang pada akhirnya juga bekerja mencari uang, dan mereka memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Tinggal bagaimana outputnya. Client atau pelanggan kita dapet duit juga bukannya metik dari pohon.

    Kamu maunya apa? Ngasih ongkos kembalian pelanggan sambil ongkang-ongkang kaki minum jus di kursi tinggi?

    Ya nggak heran kalau sampai di pecat. Help yourself please, dan belajar dari kesalahan yang ada. Pelanggan juga akan mencintai dan mengerti kamu, jika kamu mau mengerti pelanggan. Pemilik blog ini terlihat sekali sangat menyukai QB, hanya membaca sekilas pun bisa langsung ketauan. Dan aku pikir pemilik blog hanya ingin tempat yang disukainya tidak memiliki kekurangan. Jika ada kritik, wajar dong disampaikan. Lagipula, zaman sekarang semua ada timbal baliknya, 50-50. Get real.

    Dan jangan tersinggung kalau orang mulai membanding-bandingkan tempat kerjamu dengan tempat lain, karena itulah yang akan selalu terjadi jika sebuah tempat dirasa mulai tidak nyaman. Sementara ketidaknyamanan itu kan dilahirkan oleh kamu sendiri, sampai imbasnya mengena pada pelanggan, lalu timbul keluhan-keluhan dari kekurangan-kekurangan tersebut.

    Saya cinta buku, saya suka sekali membaca, dan sebagai pelanggan, saya jelas menginginkan hal yang baik terjalin di antara dua pihak.

    Profesional namun proporsional. Nggak ada salahnya kan?

    ReplyDelete
  97. Ah ya, dan sangat tidak dewasa menunjuk usaha orang lain dan men-capnya HARAM begitu saja, apalagi cuma omongan-omongan yang malah lebih mirip dengan ceracau. Only kids do that.

    Kita tidak pernah benar-benar SANGAT MENGETAHUI sesuatu. Bisa jadi kamu salah, dan tudinganmulah yang haram, dalam kata lain, kamu bisa terjerat pasal menjelekkan nama orang lain, dan tentu saja, fitnah.

    Biar kekurangan orang lain, mereka yang atasi. Kamu atasi saja dulu kekurangan dirimu sendiri, dan kembangkan kelebihan dari pihakmu.

    Kebanyakan pelanggan juga mencari tempat yang nyaman untuk membaca, kalau auranya sudah "pedas", pasti mereka pergi.

    Salam.

    ReplyDelete
  98. Anonymous10:34 PM

    Rio, kayanya surat komplaint yg baru dimuat ama JP itu kamu kirim nya dah lama ya? bahkan sebelum dapet balesan dari mas Stefanus QB store manager itu ?

    para anonim menuduhmu cari sensasi karena udah dapet balesan dari QB koq masih komplaint juga

    walaupun menurut gw sih ngga apa2 karena surat jawaban QB tidak menjawab pertanyaan mendasarnya: sistem diskon yg bener yg mana?(mangkanya skarang lagi dibantuin mba Golda ngecheck ke upper management)

    di surat complaint elo - terlintas pujian bagi QB sunda, menurut gw surat elo udah cukup obyektif koq...

    buat para ember yg sadis koment2nya:
    ini BUKAN kasus
    QB vs Toko Buku Senen
    orang kaya vs orang bawahan
    orang berpendidikan vs si bodoh
    orang cari sensasi vs pelayan
    banci salon vs anjing (meminjam kata2 sadis koment# 6 diatas gw)

    ini simply kasus
    penjual (toko buku papan atas)
    vs
    pembeli (setia)

    jangan dibuat personal

    ReplyDelete
  99. Anonymous1:58 AM

    Kaget juga baca komentar2 penuh makian di sini. Kok bisa merembet sampe menghina banci, binatang, atau paksaan bertobat segala. Udah jauh banget gak nyambungnya.
    Pada dasarnya blog ini punya Bang Rio pribadi, jadi dia berhak nulis apa aja yang mau ditulis. Rasa kecewa seputar pengalaman di toko buku pun sangat masuk akal buat diungkapkan. Toh gaya bahasanya juga wajar..kenapa audiencenya malah mengamuk kesurupan.

    Gue dah baca semua posting2 Pak Rio sebelumnya, dan gue tau dia penulis yang baik. Ada saat untuk melucu, ada saat buat serius. Tinggal gimana kita menyikapi cara pemikiran orang aja. Seandainya enggak suka dengan si tuan rumah yang punya blog,yah gak usah berkunjung. Jangan nyumpah2 pake bahasa kasar selagi bertamu, itu enggak sopan.

    Gue yakin kalo QB gak akan bangkrut hanya krn keluhan pembeli yang kritis..mungkin di masa mendatang mrk akan bertambah kuat krn sudah memperbaiki kekurangan2 yang dulu.

    ReplyDelete
  100. Anonymous10:53 AM

    Golda nih.. ada yg punya masalah sama gw?
    Gw mantan OP di QB PI jaman QB PI baru buka..
    Lo bisa nanya ke Dadi, Norel dan Opung Ricky, karena gw angkatan mereka. Gw juga kenal Itho dan Ivan karena gw pernah di QB PS juga. Jadi, gak susah kan cari gw?
    Lo yang mengaku2 anonymous, siapa sih? jangan terlalu ciken untuk menjadi OP QB, karena kustomer memang mejadi raja dan lo kerja sama QB emang udah seharusnya melayani raja, membereskan semua buku, menbersihkan semua rak, dan termasuk melayani bos besar mu si babeh itu. knapa harus ngeluh? lo tu digaji untuk itu. jadi, get real lah..

    ya ya ya.. gw setujuh sama komen nya Lusipeng.. *Hi Peng*
    Hi juga buat Rapa dan Bree :D *wink wink*

    ReplyDelete
  101. Anonymous8:07 PM

    Lah kok rame banget nih yang komen..jadi aneh2..melenceng dari topik ..

    Keep reading and writing Yo..

    I am waiting for it.

    Mel's Mom

    ReplyDelete
  102. ampun... makin rame aja yah?

    ReplyDelete