Monday, April 04, 2005

Q&A: Kenajongan Delapan puluhan

Pagi ini menerima imel dari seseorang yang nge-google buat nyari nama orang-orang top 80s dan buntut-buntutnya nyampe ngelihat blog gue. Namanya Uci (bukan Uci Bing Slamet kan? Dapat salam dari Bukit Berbunga, hihi...). Gue nggak tahu untuk apa, tapi Uci menanyakan empat pertanyaan berikut:
  1. Ejaan nama utk pembawa acara bahasa ingris dulu itu Nisrina Nur Ubay atau Kristina Nur Ubay? (soalnya temen gue ngotot banget katanya yang bener Nisrina, tapi gue ingetnya Kristina...)
  2. Pembawa acara Dari Masa ke Masa itu namanya Tuti Kirana bukan?
  3. Pelari cewe yang dapet medali yang suka nyeker itu dulu namanya siapa ya...
  4. Trus penyanyi Sylvia Saartje (bener gak tulisannya gitu?), itu lagu ngetopnya apa ya?
Gue tahu jawaban soal pertama karena kebetulan belom lama ini gue ceting dengan Alia dan gue nyebutin nama Nisrina Nur Ubay dan dia nanya siapa itu gerangan dan gue sadar... Man! Gue buka aib sendiri, hehe... Alia yang masih belom lagi tiga puluh tahun jelas gede di era 1990-an dan nggak bakalan kenal Tante Nisrina yang dulu tiap sore jam setengah enam ngajar bahasa Inggris gantian sama Oom Anton Hilman.

Tapi tiga lagi... errr... waduh, susah juga yaaa… Coba gue inget-inget....

Untuk pertanyaan kedua gue tahu jawaban itu salah. Tuti Kirana itu pemain film yang pernah menikah, kalo nggak salah, dengan Syuman Djaja almarhum setelah bercerai dengan Farida Feisol. *Najesh! Gue adalah orang terakhir yang tahu kalo Desy Ratnasari udah cerai tapi gue masih inget gosip awal 1980-an begini? Mati gue!*

Otak gue pun muter untuk nginget semua acara musik jayus di TVRI lengkap dengan pembawa acaranya. Aneka Ria Safari (ARS)dibawain oleh Sri Maryati dan Eddy Sud, sementara Kamera Ria itu Frans Hasibuan. Acara musik lain adalah Chandra Kirana yang dibawain oleh Diah Iskandar. Tapi gue nggak ingat siapa yang bawain Dari Masa ke Masa.

Terus, gue inget pelari cewek Afrika Selatan yang suka nyeker dan nyenggol Mary Decker dari Inggris waktu lomba lari jarak menengah di Olimpiade Los Angeles 1984. Zolla Budd namanya. Tapi gue yakin yang dimaksud Uci adalah pelari Indonesia yang suka nyeker juga, tapi gue udah nggak ingat namanya.

Lanjut. Sylvia Saartje benar ditulis dengan ejaan dobel a dan pake c ejaan lama (tj). Tapi gue nggak pernah inget lagunya yang ngetop! Dari dulu juga nggak pernah suka sama dia kok.

Gawat, gue terdesak, gue cuma tahu satu jawaban dari empat. Okeh, sekarang saatnya untuk menghubungi orang yang sebenarnya, sejatinya dan sesungguhnya, adalah narasumber utama gue setiap ngebahas era jahiliyah delapan puluhan.

Siapa lagi kalo bukan: Rudy Setiadi.

Gue langsung telepon bapak yang satu ini, yang ingatannya soal 80-an benar-benar lintas sektoral, dari musik, olah raga sampe gosip. Luar dan dalam negeri. Udah lama keahliannya yang unik gue manfaatkan untuk berbagai hal, hehe... Dan karena ilmunya membuat gue memberi gelar: ahli jayuisme 80-an di samping gelar-gelar kejayusan lain seperti, yang lebih kontemporer, pakar Bajurisme dan penganut aliran JK Record dengan para santanya seperti Dian Piesesha dan Betharia Sonata, yang sering dia bantah karena menurut pengakuannya, dia lebih menganut aliran Jackson Record (Vina Panduwinata dan Utha Likumahuwa).

Dan berdiskusilah gue dengan bapak berambut jigrik ini melalui telepon. Dia nggak berhasil mengingat siapa pembawa acara Dari Masa ke Masa, tapi malahan cerita kejengkelan dia dengan kesalahan yang dibuat Radio Delta FM Bandung yang bilang bahwa pembawa acara ARS adalah Sri Maryati dan Sol Soleh. Jelas, pembuat soal hanya menonton ARS pada saat-saat terakhirnya sementara selama bertahun-tahun acara itu diasuh oleh duo Sri Maryati dan Eddy Sud lepas dari ingatan. Dudul.

Tapi, Rudy nggak mengecewakan gue ketika soal ketiga gue kasih. Hard disknya bergerak cepat dan langsung menyebutkan dua nama: Welmince Sonbay dan Katharina Nasimnasi. Gue jadi inget sama si Welmince dan kejayaannya di PON, tapi gue nggak inget sama sekali dengan Katharina.

Ketika soal keempat gue kasih, makhluk najis tralala ini langsung buka mulut dan nyanyi, ”endeswa endeswe”, lagu yang gue nggak pernah denger sama sekali. Lagu apaan tuh, gue tanya. Biarawati, katanya. Itu lagu hit-nya Sylvia Saartje yang gue heran kapan jadi hitnya ya.

Tinggal satu pertanyaan yang sehebat-hebatnya Rudy, dia juga nggak bisa jawab. Hmmm.... sapah yah yang bisa gue hubungin. Oh ya, Uda Rinto, sapa lagi. Bapak ini emang nggak lintas sektoral ilmu jayus 80-annya, tapi kalo soal musik, boleh diuji. Seperti waktu dia dengan nyanyiin lagu Richie Ricardo ”Nona Manis” berduet dengan Gusye, yang notabene masih kepala dua tapi selera musiknya lebih 80-an daripada gue, waktu karaoke dengan tema 80-an di Nav, Fatmawati, beberapa bulan lalu. Video klipnya asli Richie Ricardo sendiri yang asyik maenin pintu pagar sambil ngegodain Kiki Fatmala (tengkyu Bowo, buat ralatnya) yang jalan megal-megol lewat depan rumahnya.

Agak lama Bapak ini jawab, mungkin sibuk dengan kerjaannya. Akhirnya masuk sms yang bilang: Dari Masa ke Masa yang bawain Mariana Ramelan, Telerama Anita Rachman. Aduuuhhh... bener banget, gue jadi inget tampang tante-tante ini yang dulu – waktu TVRI cuman jadi satu-satunya hiburan – berseliweran di televisi. Duh, nggak nyangka ya, 80-an itu udah dua puluh tahunan yang lalu.

Uci, udah kejawab semua ya?

komen blogdrive!

No comments:

Post a Comment