Tuesday, June 15, 2004

Cari uang ternyata berat ya

Senin kemarin gue untuk pertama kalinya bolos dengan alasan sakit di kantor setelah dua setengah bulan jadi karyawan teladan, masuk jam setengah delapan pagi pulang paling cepat dua belas jam kemudian. Istirahat makan siang setengah jam, dan minimal seminggu dua kali pulang di atas jam 10, dan dua minggu sekali kerja di hari Sabtu. Tiga kali menginap di kantor dan yang paling parah waktu gue terpaksa bergadang di kantor awal Juni kemarin, sendirian di malam Minggu (yikes). Gue rasa kehidupan sosial gue berada pada titik terendah saat itu karena gue harus menghabiskan waktu akhir pekan selama 24 jam di kantor buat memenuhi deadline hari Senin!

Gue bolos karena gue harus menyelesaikan side job terjemahan gue yang mesti selesai Rabu. Di kamar kos gue berusaha kerja tanpa banyak hasil. Seharian kerja kemajuannya lambat banget. Gue nggak bisa konsentrasi. Gue emang paling benci disuruh menerjemahkan karena buat gue, itu kerjaan yang membosankan. Tapi, gue terima kerjaan ini di tengah kerjaan kantor yang nggak pernah habis karena, apa lagi, gue butuh uangnya.

Bagaimana nggak BU berat, sampai sekarang gue masih belum terima gaji satu rupiahpun sejak mulai bekerja 1 April. Gila kan? Gue nggak pernah berpikir bakal mengalami hal ini dalam soal uang, seboros-borosnya hidup gue. Tapi Tuhan Maha Humoris, Dia tahu gue memang bebal dan harus merasa susah dulu baru mau berpikir. Ini memang pelajaran buat mengurangi gaya hidup belalang gue yang kelewat boros. Ok, Big Guy, gue ‘ngerti. I’ll save up for rainy days.

Dan, ya, gue belajar untuk lebih menghargai uang. Buktinya, gue nggak naik taksi ke kantor hari ini, hehe …. Dengan demikian, gue jadi bisa menyelamatkan delapan ribu rupiah dari tabungan gue yang jumlahnya sekarang lebih kecil daripada uang yang ada di tabungan keponakan gue. Duh, alasan yang mengenaskan.

Jam tiga pagi.Kerjaan masih jauh dari selesai. Damn, I’m not gonna make the deadline. Sambil minum kopi entah cangkir ke berapa, suara Des’ree menemani gue kerja.

Life, oh, life.


Old posting and comments

No comments:

Post a Comment