Tuesday, August 24, 2004

HERITAGE FOOD IN HERITAGE CITY

GUYS, GUE BIKIN ACARA INI. PADA DATENG DONG....

Gue kan biasanya nggak pernah ngasih info di blog gue, itu bagian Rommy sih, tapi karena dia nggak ada posting juga, ya udah, gue ambil alih. Ini pesan sponsor dari Debbie, temen kuliah gue dalam imelnya. Eniwei, perempuan satu ini emang rada-rada ngetnik. Waktu kawin dengan Jason, her American Jewish boyfriend-turn-husband, pun dia milih upacaranya di Gedung Arsip ini. Dan waktu persiapan acara heritage food ini pun dia yang udah sibuk banget neleponin gue buat nanya-nanya soal salah seorang penulis yang bukunya pernah gue edit, Prof James Danandjaja. Dia mau minta Prof James buat nulis sesuatu.

Well, Debbie, ini acara budaya yang berkelimpahan makanan. Sebagai orang yang berbudaya dan begitu mencintai makan, gue pasti dateng. Temans, yuk ikutan.

Kapan lagi kita bisa makan KETUPAT SAMBEL GODOK (bukan ketupat biasa) sambil merem-melek menikmati alunan musik keroncong "CAFRINHO TUGU" yang legendaris? Atau mengaduk-aduk ES SELENDANG MAYANG (apaan tuh?)sambil ngakak menyaksikan aksi BANG TIZAR PURBAYA dengan wayang golek lenong-nya? Atau bisa juga makan POFFERTJES sambil nonton TABLA yang pastinya punya pengaruh terhadap musik dangdut. Bahkan bersujud syukur saat Maghrib dengan ditingkahi alunan musik gambus "ARRUMINIA" yang mengingatkan kita pada suasana padang pasir? Sambil minum BIR PLETOK yang anti-mabok juga boleh. Dijamin nggak bakal ada yang “nyanyiin”, deh.

Kedengarannya lezat, dan menyenangkan, bukan?

Makanya, datanglah berduyun-duyun bersama teman dan keluarga, kekasih hati, tetangga dan juga teman kantor, serta supir dan segenap pembantu Anda ke acara langka yang ini:

HERITAGE FOOD IN HERITAGE CITY

Di Gedung Arsip Nasional RI, Jl. Gajah Mada 111, Jakarta

Pada hari Minggu tanggal 29 Agustus 2004

Selama seharian penuh dari jam 10.00 hingga 21.30.

Tiket masuk Rp 30.000 bisa dibeli di pintu masuk (di pintu keluar nggak dijual). Si buyung yang masih balita boleh gratis.

Inga’, Anda akan menikmati pertunjukan seharian penuh-nuh dan ini karcis terusan. Jadi kalau siangnya Anda mau istirahat dulu dan belanja di Glodok, Anda tak perlu bayar lagi untuk masuk kembali.

Pada tahu, kan, kalau Jakarta itu dibangun oleh berbagai pengaruh etnis dan budaya yang tidak hanya dari sudut-sudut Nusantara, melainkan juga kaum pendatang dari berbagai negara seperti Belanda, Tionghoa, Arab, India, dan Portugis. Betawi so pasti, tentunya. Mereka semua ini telah menanamkan akar sejarah yang cukup kental dalam sejarah pembentukan identitas budaya Jakarta.

Jalansutra dan Sahabat Museum sebagai mandor acara ini adalah dua komunitas informal tapi asyik yang dibentuk berdasarkan kesamaan aktivitas dan kegemaran para anggotanya (Sahabat Museum gemar dengan tetek-bengek yang berhubungan dengan sejarah dan seni, sementara Jalansutra gemar makan dan jalan-jalan). Kami berkolaborasi ketika memandang Jakarta dari sisi budaya, sejarah, seni dan makanan. Kecintaan kami lantas berbuah pada acara yang lain daripada yang lain. Di acara inilah berbagai etnis mancanegara pendatang di Jakarta dirayakan.

Pada hari ini, pengunjung bisa menikmati aneka makanan dan minuman asli Jakarta yang bahkan kini sudah langka sehingga mungkin banyak yang tak pernah mendengarnya, misalnya Sate Manis, Gurame Kuah Pecak, Bubur Dingin dan Onbijtkoek.

Setelah makan banyak, jangan lupa berolahraga! Benar, kami sangat concern dengan kesehatan pengunjung. Untuk itulah kami akan tampilkan stand MENGADUK DODOL. Selain untuk "pertunjukan", pengunjung juga dipersilakan untuk mencobanya. Lumayan... badan sehat, otot gede.

Rugi bandar kalau nggak datang. Coba tengok jadwal acara yang banyak dan padat di bawah ini.

10.00 Ondel-Ondel dan Tanjidor

10.35 Gambang Kromong dan Wayang Cokek "Naga Putri"

11.35 Keroncong "Tugu Cafrinho"

12.35 Obrolan Santai: "Makanan Djaman Doeloe dan Tempat Makan Dari Doeloe"

13.25 Demo Masak oleh William W. Wongso (gastronom dan pemilik restoran William’s Fine Dining) dan Bondan Winarno (ketua Jalansutra dan kolumnis di Suara Pembaruan)

14.25 Tabla oleh 10 pemain oleh "Pusat Kebudayaan India Jawaharlal Nehru"

14.55 Barongsai dan Liong "Yayasan Kong Ha Hong"

15.30 Obrolan Santai: "Apa itu Heritage?"

16.20 Silat Betawi "Beksi"

16.50 Wayang Golek Lenong Betawi "Bang Tizar Purbaya"

17.50 Musik Gambus "Arruminia"

18.50 Obrolan Santai: "Menengok Bangunan Tua di Jakarta"

19.40 Puter film dan Bedah film "Batavia Tempo Doeloe tahun 1912"

20.20 Band Betawi "Gusrak"

Daftar makanan dan minuman untuk disikat:

- Es Selendang Mayang, Bir Pletok, Es Cincao Ijo Gula Aren,

- Betawian snacks (Rengginang Ketan, Kembang Goyang, Akar Kelapa, Brondong Jagung, Brondong Beras, Geplak, Kue Talam, Kue Pepe, Wajik, Biji Ketapang, Kue Sagu Rangi, Kue Pancong, Kerupuk Opak, Ongol-Ongol, Cucur, Kueh Bakar, Roti Buaya, Tape Uli)

- Dutch snacks (Onbijtkoek, Kattetonk, Ananas Star, Risoles, Kroket, Bitterbalen, Macaroni Schottel, Huzaren Sla)

- Ketupat Sambe Godok, Nasi uduk Betawi

- Nasi Ulam

- Bubur Dingin

- Sate Manis, Laksa Betawi

- Rujak Juhi

- Betawian home food (Gurame Kuah Pecak, Gurame Kuah Pucung, Sop Sapi)

- Rare fruits: kecapi, kemang, gandaria, gohok, kokosan, buni, jamblang, menteng,

- Chinese snacks (Kue Mangkok, Kue Anak Cina, Kue Ku, Tengten Wijen, Tengteng Kacang, Kue Satu, Somay)

- Soto Betawi

- Chinese-Melayu infusion: Lontong Cap Go Meh, Nasi Rames Peranakan

- Nasi Kebuli

- Soto Tangkar

- Asinan Jakarta, Gado-Gado Betawi

- Dodol Betawi

- Pindang Bandeng

Selain itu, ada juga pameran fotonya, lho.

Oke, sampai ketemu di Gedung Arsip Nasional RI, sebuah rumah cantik yang dibangun pada tahun 1760 oleh Reinier de Klerk, anggota Dewan Hindia Belanda. 29 Agustus 2004, jam 10.00 - 21.30.

Salam dari kami yang tak sabar menyambut kehadiran para tetamu,

SAHABAT MUSEUM & JALANSUTRA

http://www.pgri32.8m.com/gedung/gedung4.jpg">

Old posting and comments

1 comment: